"Tak jarang, ada yang memberi uang secara rutin setiap bulan karena sudah menjaga dan membersihkan makam keluarga orang lain itu," kata dia.
Mayoritas warga yang menggunakan jasanya merupakan warga yang tidak sempat pulang untuk membersihkan makam leluhurnya di TPU Bergota.
"Keturunan almarhum banyak yang merantau," ungkap Rochmadi. Karena tak memasang tarif, warga yang menggunakan jasanya memberikan upah berbeda-beda. Mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 200.000.
"Karena saya sudah rutin bersihkan makam keluarganya," imbuhnya.
Baca juga: Kisah Penjual Bakso Dicap Anak Gagal oleh Keluarga, Sehari Rp150 Ribu, Kini Siap Berangkat ke Jepang
Peziarah makin banyak
Koordinator TPU Bergota, Heru Triantoro membenarkan, menjelang Ramadhan banyak peziarah yang berdatangan.
Ia menyebut warga yang datang tidak hanya dari Kota Semarang, melainkan warga luar Kota Semarang yang datang rombongan dengan bus-bus besar.
"Semakin banyak yang datang jelang Ramadan," ujarnya.
Mayoritas, peziarah datang saat Kamis dan Jumat Kliwon. Jika sedang ramai, TPU Bergota akan buka hingga larut malam.
"Jumat Kliwon, bisa sampai malam mereka yang datang," imbuh dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com