TRIBUNJATIM.COM - Bocah usia 14 tahun di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur dirawat di rumah sakit setelah mencoba menyalakan petasan rakitannya.
Bocah berinisial H itu mengalami luka di tangan akibat petasan, Minggu (17/3/2024).
Beruntung, korban segera mendapatkan perawatan medis.
Diketahui, bocah tersebut sedang ngabuburit sambil bermain petasan di Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran.
Saat itu ada petugas Satpolairut Polres Situbondo yang membantu korban untuk dibawa ke Puskesmas Mangaran.
Baca juga: 3 Atensi Polisi Malang Kota selama Ramadan 2024, Antisipasi Perang Sarung hingga Petasan
"Iya korban terkena petasan dan luka di bagian telunjuk tangan kanannya," kata Kasat Polairut Polres Situbondo AKP Gede Sukardimayasa, Senin (18/3/2024).
Kronologi kejadian berawal dari korban dan temannya bermain petasan.
Setelah itu korban ditegur warga sekitar karena dianggap membahayakan warga.
"Saat ditegur itu, korban disuruh ambil petasannya oleh warga, saat diambil tiba-tiba petasannya meledak dan mengenai tangannya," ucapnya.
Korban yang meringis kesakitan ditolong polisi yang sedang patroli untuk dibawa ke Puskesmas Mengaran. Tangan korban terluka di telunjuk.
"Saat proses pengobatan itu petugas bertanya, ternyata si korban ini bisa rakit petasan setelah melihat tutorial di YouTube," ucapnya.
Gede mengimbau masyarakat untuk melarang anaknya bermain petasan.
Hal tersebut karena membahakan diri sendiri dan orang yang berada di sekitar.
"Mari imbau anak-anak kita untuk jangan main mercon karena membahayakan diri sendiri dan orang lain," katanya.
Sementara itu, di Subang terdapat ulah Caleg gagal atau Caleg yang mendapatkan suara kecil berujung maut, karena membuat seorang nenek meninggal.
Aksinya itu viral di media sosial.
Caleg itu diketahui maju di Pemilu 2024, namun gagal mendapatkan suara besar di kampungnya.
Caleg tersebut juga pernah duduk menjadi anggota DPRD Subang selama dua periode di Partai Demokrat.
Kini Caleg yang pada Pemilu 2024 ini maju melalui Partai Nasdem tersebut gagal meraih suara di desanya dan kalah dari caleg pendatang baru.
Baca juga: Nasib Komedian Terancam Gagal Jadi Caleg, Rela Jual 2 Mobil Buat Kampanye, Kini Malah Jualan Es Teh
Setelah merasa gagal dan dipastikan tak bisa duduk lagi di kursi DPRD Subang, caleg yang saat ini maju dari Partai Nasdem itu melakukan aksi tidak terpuji di kampung halamannya sebagai bentuk kekecewaannya gagal meraih suara di desanya.
Caleg yang pernah menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Subang itu melakukan aksi dengan menyalakan petasan di siang bolong di atas menara masjid bersama tim suksesnya.
Bahkan, yang lebih memperihatinkan lagi, caleg tersebut membongkar jalan beton di Dusun Tegal Koneng, Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi, yang dibangun dari dana aspirasi caleg tersebut selama dua periode menjadi anggota DPRD Subang.
Video caleg tersebut melakukan aksi tidak terpuji sempat viral di media sosial dan menjadi sorotan publik.
Akibat aksi caleg tersebut, masyarakat Tambakjati menjadi resah, bahkan kabarnya tak sedikit anak-anak balita dan orang tua yang jatuh sakit hingga menjalani perawatan di rumah sakit akibat suara petasan berdaya ledak yang cukup besar tersebut.
Namun berdasarkan pantauan di lokasi, Minggu (25/2/2024), saat ini semuanya telah kondusif, setelah beberapa pihak termasuk kepolisian turun tangan menenangkan caleg tersebut agar tak melakukan aksi tidak terpuji lagi, yang dapat mengganggu ketertiban umum.
Berdasarkan data laman Pemilu2024.kpu.go.id hari ini, Minggu (25/2/2024), caleg Nasdem No 7 Dapil IV Subang tersebut hanya memperoleh 421 suara, kalah jauh dibandingkan dengan caleg lainnya di Dapil IV yang meliputi Kecamatan Ciasem, Patokbeusi dan Blanakan.
Nenek meninggal akibat suara petasan
Seorang nenek di Subang meninggal dunia diduga kaget mendengar suara petasan jumbo yang dinyalakan oleh salah satu Caleg Nasdem.
Caleg NasDem ini diduga frustasi akibat suaranya jeblok.
Nenek yang meninggal tersebut diketahui bernama Dayeh(60).
Nenek Dayeh diketahui meninggal pada Sabtu (24/2/2024) sore setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit karena drop setelah mendengar suara petasan di sekitar rumahnya di Dusun Sengon, Tambak Jati, Kecamatan Patok Beusi, Subang.
Korban diduga memiliki riwayat sakit jantung dan langsung mengalami penurunan kondisi setelah mendengar suara petasan yang cukup keras dalam beberapa hari ini yang dinyalakan oleh caleg Nasdem tersebut.
Keluarganya mencoba membawanya ke beberapa rumah sakit di wilayah Pantura Subang dan Karawang, tetapi penuh dan tidak mendapatkan pelayanan.
Akhirnya, ia dibawa pulang dan menjalani perawatan di wilayah Sukamandi selama dua hari sebelum meninggal dunia di rumahnya pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
“Memang sudah sakit pada awalnya, malam diinfus. Saat malam mendengar suara petasan kaget, besar banget. Dia kaget kemudian drop dan dibawa ke rumah sakit cuma di Puri Asih, enggak sanggup balik ke Cikalong,” kata tetangga korban, Daspin, Sabtu(24/2/2024)
"Di sana sama enggak ada tempat dan balik ke Jalan Wadas, sampai jam 2 dini hari. Ke sana ke sini enggak ada tempat, meninggal tadi jam 4 sore, Daspin menambahkan.
Sebelumnya, dalam video amatir, diduga sekelompok orang yang hendak menyalakan petasan di Dusun Sengon, Tambak Jati, Kecamatan Patokbeusi, Subang, terlihat menggunakan motor pada Senin malam sebelumnya.
Mereka terlihat membawa bambu yang digunakan untuk memasang petasan dan diduga sengaja meneror warga di wilayah itu karena kandidat Calon legislatif dari Partai Nasdem tersebut kalah oleh rekan separtainya dari Partai Nasdem dapil 4, yaitu Harungi Alvi.
Saat ini, Caleg AR tersebut sulit dihubungi dan media telah mencoba mendatangi rumahnya, tetapi tidak ada yang keluar.
Polisi telah mengamankan beberapa petasan yang diduga digunakan oleh kelompok tersebut tetapi enggan memberikan keterangan lebih lanjut(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya