Sebelum mengerjakan Qiyamu Ramadhan, disunnahkan mengerjakan shalat sunnah dua raka’at ringan (Shalat Iftitah). Shalat iftitah dapat dikerjakan secara berjamaah sesuai dengan shalat tarawih yang sebaiknya dikerjakan secara berjamaah.
Shalat iftitah dilakukan dengan cara: pada rakaat pertama setelah takbiratul-ihram membaca doa iftitah “Subhanallah dzil malakuti wal jabaruti wal kibriya-I wal ‘adzamah’”, dan pada rakaat kedua hanya membaca surat al-Fatihah, dan pada rakaat kedua hanya membaca surat Al-Fatihah (tanpa membaca surat lain).
Ada dua macam pilihan formasi sholat tarawih
Pada pilihan pertama, memilih formasi 4-4-3 berdasarkan hadist Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibunda Aisyah r.a yang berbunyi,
“Nabi SAW tidak pernah melakukan shalat sunah pada bulan ramadan dan bulan llainnya lebih dari sebelas rakat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya Bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian, beliau shalat lagi empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya lalu beliau shalat lagi tiga rakaat (witir).” (HR. Muslim)
Kemudian pilihan kedua, formasi 2-2-2-2-2-1 berdasa kan hadis Riwayat Muslim dari sahabat Ibn Abbas yang berbunyi,
“Aku berdiri di samping Rasullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya dikepalaku dan dipegangnya telinga kanan ku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rakaat kemudian dua rakaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rakaat, selanjutnya Rasulullah salat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh.” (HR. Muslim)
Setelah selesai 3 rakaat shalat witir, disunnahkan membaca doa:
Membaca tasbih (3 kali)
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”
Dibaca tiga kali dengan suara nyaring dan Panjang pada bacaan yang ketiga.
Lalu membaca:
رَبِّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ
Artinya: “Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.”