TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial aksi warga Indramayu tanam pohon pisang di jalan rusak.
Alasan di balik aksi nekat mereka pun terungkap.
Rupanya itu semua bentuk protes warga terhadap pemerintah.
Mereka lelah hingga merasa berada di zaman dulu.
Peristiwa ini terjadi di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Sejumlah warga melakukan protes kerusakan jalan.
Di sana, warga menanam pohon pisang dan berujung viral di media sosial.
Melalui aksi itu, warga berharap kondisi jalan di wilayah tempat tinggal mereka bisa menjadi perhatian pemerintah sehingga jalan cepat diperbaiki.
Salah seorang warga, Wandi, mengatakan, warga sudah lelah menunggu perbaikan.
Baca juga: Bertemu Bupati Sidoarjo, Warga Krian Sambat Jalan Rusak, Gus Muhdlor Beri Dua Pilihan
Menurut Wandi, sudah sekitar 10 tahun mereka tiap hari bersabar dengan terus melintasi jalan yang penuh lubang.
"Panjangnya kalau dari sini sampai Desa Rambatan itu sekitar ada 2 kilometer," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (19/3/2024), dikutip dari TribunJabar.
Dari kondisi jalanan tersebut, kata Wandi, ada beberapa meter yang kondisinya mulus.
Namun, mayoritas kondisinya berlubang dan hancur membentuk kubangan dengan diameter cukup besar.
Ia berharap, aksi yang dilakukan warga tersebut bisa segera direspons sehingga warga di Desa Panyindangan Kulon bisa menikmati jalanan mulus.
Baca juga: Jalan Rusak, Ibu Hamil Nebeng Truk Pengangkut Teh Demi ke Bidan, Belum Sampai Lokasi Sudah Lahiran
Apalagi, lokasi wilayah setempat tidak jauh dari pusat Kota Indramayu.
"Ini udah lama, 10 tahun lebih enggak disentuh-sentuh, enggak diberes sama sekali, enggak ada perbaikan."
"Waktu dihotmiks udah lama, udah hampir 15 tahun."
"Setelah dihotmiks ke sininya enggak ada renovasi, enggak ada perbaikan lagi, terbengkalai seperti jalan-jalan zaman dahulu aja," ujar dia.
Wandu menambahkan, jalan rusak membuat pengendara tidak nyaman.
Selain itu juga membahayakan bagi pengendara.
"Di sini sering terjadi kecelakaan, bahkan sering kalau malam ada yang jatuh, ada yang tabrakan karena kondisi jalannya begini," ujar seorang warga, Wandi, kepada Tribuncirebon.com, Selasa (19/3/2024).
Wandi menyampaikan, kondisi jalan makin parah saat masuk musim penghujan seperti sekarang.
Bagi kendaraan yang tidak tahu kondisi medan, tidak sedikit yang terjatuh karena masuk ke dalam lubang.
Lubang dengan diameter cukup besar itu tidak telihat karena tertutup genangan air.
"Termasuk sering ada orang yang tabrakan dan ada orang jatuh. Kalau hujan tergenang sekitar selutut orang dewasa, rawan sekali," ujar dia.
Wandi berharap, Pemkab Indramayu segera memperbaiki jalan rusak yang sudah terabaikan selama puluhan tahun itu.
"Harapan kami sebagai masyarakat, inginnya pemerintah harus ada keadilan, supaya masyarakat di sini jangan iri dengan desa-desa tetangga, penginnya minimal dicor," ujar dia.
Baca juga: Muak Jalan Rusak, Warga Boyolali Pamer Spanduk ‘Kukira Cuma Hatiku yang Remuk’, Kini Muncul Kubangan
Sementara itu, sebuah video merekam kondisi ruas Jalan Cipinang Indah I, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang rusak parah viral.
Berdasar rekaman video didokumentasikan warga di media sosial tampak kondisi Jalan Cipinang Indah I berlubang, hingga membahayakan pengendara melintas.
Di tengah lubang-lubang tersebut tampak tanda peringatan bahaya, dan cone lalu lintas dipasang sebagai peringatan agar pengendara roda dua dan roda empat tak terperosok.
Warga sekitar, Jaja (50) menuturkan kerusakan jalan terjadi secara bertahap selepas bulan November 2023 setelah Sudin SDA Jakarta Timur rampung melakukan pengerjaan.
"Mulai rusak dari tahun lalu. Dampaknya ya macet, karena banyak lubang. Orang juga pada males lewat sini. Pernah ada mobil yang bannya sampai jeblos ke lubang," kata Jaja.
Baca juga: Pengusaha Gercep Perbaiki Sendiri Jalan Rusak, Geram Sama Komentar Pemerintah di Medsos: Masak Gitu?
Terkait ini. Kepala Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Wawan Kurniawan mengatakan proses perbaikan sudah mulai dilakukan sejak Senin (18/3/2024) oleh pihak kontraktor.
"Kalau dari kita (SDA) maunya sebelum lebaran sudah selesai. Kalau cuaca memungkingkan (tidak hujan)," kata Wawan saat dikonfirmasi di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2024).
Perbaikan menjadi tanggungjawab kontraktor Sudin SDA karena kerusakan jalan terjadi usai pembuatan sodetan dari Phb Cipinang menuju aliran Kali Sunter pada akhir 2023 lalu.
Selain itu, kerusakan jalan terjadi saat masa pemeliharaan proyek sodetan, sehingga Sudin SDA Jakarta Timur tidak perlu melakukan proses lelang mencari kontraktor untuk perbaikan.
"Kalau untuk hotmix-nya (aspal) pakae e-cataloge (proses lelang). Dipilih satu PT atau CV dari beberapa dalam bidang pengaspalan yang direkomendasikan dari Bina Marga," ujarnya.
Wawan menuturkan proyek sodetan yang sebelumnya dilakukan di Jalan Cipinang Indah I merupakan upaya penanganan banjir akibat luapan Phb Cipinang di Kelurahan Cipinang Muara.
Menurutnya saluran air yang ada sudah tidak mampu menampung debit air Phb Cipinang ke Kali Sunter, sehingga air kerap meluap ke permukiman warga Cipinang Muara saat hujan deras.
"Saluran eksisting sudah tidak nampung dan hasil pengukuran elevasi tanah saluran eksistingnya rata, tidak menurun arah Kali Sunter. Makannya dibuatkan lagi di tengah," tuturnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com