TRIBUNJATIM.COM - Sebelum berpuasa, umat Muslim terlebih dahulu melakukan sahur.
Bangun sahur terkadang susah dilakukan.
Alhasil seseorang bisa saja terlambat atau kesiangan sahur.
Lalu bagaimana kalau terlambat atau kesiangan sahur?
Bolehkah jika terlambat atau kesiangan sahur di saat Ramadan?
Baca juga: Tetap Sehat Saat Ramadan 2024, Ini 5 Daftar Makanan Buka Puasa dan Sahur yang Cocok untuk Menu Diet
Ustadz H Sabaruddin, LC menjawab pertanyaan itu lewat program "Anda bertanya Ustadz menjawab", Selasa (5/4/2022).
Program yang dihadirkan Tribun Network kolaborasi BNI ini disiarkan di berbagai sosial media.
Salah satunya melalui Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar, Instagram tribuntimurdotcom, dan di Tiktok Tribun Timur.
Ustadz H Sabaruddin memaparkan bahwa ketika azan subuh berkumandang, maka saat itulah batas untuk makan sahur.
“Ketika ada orang yang kesiangan, dilanjutkan saja puasanya tanpa melakukan sahur,” kata Ustadz H Sabaruddin.
Kendati demikian, kata Ustadz H Sabaruddin, seseorang harus melakukan niat pada malam hari.
Baca juga: Dikasih Takjil Gratis Minuman Starbucks, Antrian Panjang di Mall Jadi Sorotan, Enggak Jadi Boikot?
“Ketika dia sudah berniat, dan jam 7 dia bangun, maka dilanjutkan saja puasanya sampai azan magrib,” sambungnya.
Ustadz H Sabaruddin menegaskan bahwa tidak ada istilahnya puasa setengah hari.
Kecuali bagi mereka yang belum balig, sebagai pembelajaran.
“Silahkan saja dilanjutkan puasanya, tapi tidak lagi melakukan sahur, karena batas sahur itu sebelum azan dikumandangkan,” tutup Ustadz H Sabaruddin.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
Berita seputar Ramadan 2024 lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com