Berita Jember

Bakal Ada Fenomena La Nina, BPBD Ingatkan 14 Kecamatan di Jember Rawan Longsor dan Banjir Rob 

Penulis: Imam Nawawi
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BPBD Jember melihat peta rawan bencana saat datangnya fenomena La Nina, Senin (25/3/2024)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena alam La Nina mulai masuk di daerah Jawa Timur termasuk Kabupaten Jember diperkirakan pada awal April 2024.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menyebut, datangnya fenomena La Nina biasanya ditandai dengan adanya peningkatan curah hujan disertai angin kencang, yang berpotensi mengakibatkan bencana alam. Mulai banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang.

Kepala BPBD Jember Widodo Julianto mengatakan, setidaknya terdapat 14 Kecamatan yang berpotensi rawan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir rob saat perubahan iklim cuaca tersebut.

"Untuk daerah rawan longsor itu, ada di Daerah Lereng Gunung Argopuro, mulai dari Rembangan Arjasa, Panti, Sukorambi, Jelbuk, Sumberbaru, Tanggul dan Bangsalsari," ujarnya, Senin (25/3/2024).

Selain di daerah tersebut. Kata dia, ancaman bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Silo Jember. Karena berada di kawasan Gunung Gumitir.

"Makanya di daerah tersebut kami siapkan Pos Pantau Bencana daerah Khusus Gumitir. Karena ini masuk jalur mudik utama dari Banyuwangi-Jember," urai Widodo.

Sementara untuk ancaman banjir rob, kata dia, berada di enam Kecamatan daerah Jember Selatan. Karena lokasinya dekat dengan Pantai Samudra Hindia.

"Enam Kecamatan tersebut berada di Ambulu di Pantai Payangan, Puger Pantai Cemara, lalu Kecamatan Gumukmas , Kencong, Tempurejo dan Wuluhan dengan total 16 desa yang masuk rawan banjir rob," imbuh Widodo.

Widodo mengaku telah melakukan penguatan kemampuan terhadap personel Desa Tanggap Bencana (Destana) setempat, dan relawan kebencanaan, dalam menghadapi hal-hal semacam itu.

"Kemarin kami juga sudah melakukan penguatan terhadap beberapa Destana dan juga relawan untuk melakukan langkah antisipasi atas hal-hal ini," katanya.

Berita Terkini