Lalu, sebagai antisipasi adanya potensi cuaca ekstrim. Evy mengungkapkan, pihaknya telah memiliki 86 desa wisata yang telah melengkapi mekanisme pemantauan kondisi cuaca secara digital.
“Bahwasanya ada di 86 titik desa wisata kami sudah dilengkapi dengan digitalisasi (pemantauan cuaca yang bersumber dari BMKG). Harapannya pengelolaan desa wisata lebih tanggap dengan pengelolaan desas wisata lebih tanggap dengan potensi bencana di masing-masing wilayah,” pungkasnya.