Berita Tulungagung

Tingkat Kematian Kasus DBD di Tulungagung Melonjak Tajam Dibanding 2023 Lalu, Dinkes: 6 Meninggal

Penulis: David Yohanes
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fogging yang dilakukan Dinas Kesehatan Tulungagung untuk memberantas nyamuk aedes aegypti, Rabu (27/3/2024)

Diakui dr Kasil, ledakan kasus DBD ini juga diikuti naiknya penyakit lain.

Situasi ini yang menyebabkan sejumlah pasien kesulitan mendapatkan tempat perawatan.

Kondisi ini juga disebut sebagai siklus tahunan saat masuk masa pancaroba.

"Trennya setiap Desember, Januari sampai Maret puncaknya orang sakit. Ini terkait bergantian musim," paparnya.

Saat cuaca lembab maka vektor penyakit juga ikut meningkat, seperti nyamuk, lalat dan cacing.

Situasi saat ini selain DBD pasien lain yang ikut meningkat seperti demam tifoid.

Kondisi ini akan menurun saat mulai masuk musim kemarau, karena vektor penyakit juga berkurang.

"Tren DBD juga akan menurun seiring pergantian ke musim panas," pungkasnya.

Sebelumnya pasien DBD banyak yang kesulitan mendapatkan tempat perawatan.

Situasi ini terjadi karena lonjakan pasien sehingga ruang perawatan tidak bisa menampung.

Sementara pasien tidak mau antre di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan memilih klinik yang bisa rawat inap.

Padahal pasien lebih terjamin selama di IGD karena pengawasannya lebih intens

Berita Terkini