TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan sejumlah pesan untuk Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang bakal bertugas pada musim haji 1445 H / 2024 M.
Gus Men, panggilan Menag Yaqut, meminta para petugas untuk melayani jemaah haji seperti melayani orang tuanya sendiri.
Memberikan bantuan dan layanan secara maksimal agar mereka nyaman menjalankan ibadah.
“Layani dan perlakukan mereka seperti orangtua kita sendiri, kakak, adik, saudara, sahabat, atau seperti orang-orang yang dekat dengan kita. Terutama para jemaah lansia dan disabilitas,” pesan Gus Men di sela penutupan Bimbingan Teknis PPIH Arab Saudi Terintegrasi 1445H/2024M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Menag juga berpesan agar para petugas memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal. Kesempatan menjadi petugas untuk melayani duyufurrohman atau tamu-tamu Allah.
“Bapak-ibu petugas ini merupakan orang-orang yang beruntung. Orang-orang yang dimampukan dan dipilih Allah untuk melayani tamu-tamuNYA. Ada sekira 30.000 pendaftar, andalah yang berkesempatan,” ungkapnya.
Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar selama sembilan hari terakhir, disebutnya sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada duyufurrohman. Semua materi sudah diberikan kepada para petugas. Termasuk pelayanan kepada lansia, disabilitas dan berbagai pelayanan lainnya.
Baca juga: Nasib Jemaah asal Surabaya yang Belum Lunasi Biaya Haji 2024, Batal Berangkat Tahun Ini?
Pihaknya berharap misi haji tahun 2024 menjadi layanan jemaah haji terbaik. “Tahun 2022 lalu kita dapat nilai kepuasan yang sangat tinggi. Indeks kepuasannya mencapai 95 persen. Dan kita ingin 2024 ini lebih baik dari itu,” lanjut Gus Men.
Seperti tahun kemarin, musim haji tahun ini juga masih mengusung misi ramah lansia. Terhitung ada sekira 45.000 jemaah lansia dari total sekira 241.000 jemaah.
Dengan begitu, sehingga perlu perlakuan khusus. Sejak dari tanah air, ke tanah suci, hingga kembali lagi ke tanah air. Bahkan Gus Men juga berpesan bahwa harus ada program khusus untuk lansia dan disabilitas.
Layanan lansia bukan sekadar menggendong jemaah atau mendorong kursi rodanya. Memang itu mulia, tapi jangan diartikan hanya itu pelayanannya. Ada pelayanan transportasi yang butuh layanan khusus, makanan, dan sebagainya.
“Misalnya lansia kita kasih makan rendang. Kan kasihan, sulit mereka mengonsumsinya,” kata Yaqut.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Hilman Latief dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa 1.120 orang yang mengikuti Bimtek. Kali ini. Jumlah itu terdiri dari 890 orang petugas dari berbagai kalangan, serta 230 orang dari Kemetrian Kesehatan.
Para peserta mendapat berbagai materi. Termasuk penguatan pelayanan lansia, pengawasan petugas haji, layanan Armuzna (Arofah, Muzdalifah, Mina), gladi posko, dan sebagainya
Bimtek didampingi 77 orang fasilitator yang berpengalaman. Dihadapkan semua petugas benar-benar kompeten, moderat, profesional, berintegritas dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas. Yang kemudian berdampak positif pada kinerja penyelenggaraan haji.