Pelaku mengabari melalui pesan WhatsApp (WA) dengan mengatakan anaknya mengalami lebam karena jatuh dari kamar mandi.
"Jadi kemarin pagi saya sebenarnya dari Jakarta, sama istri saya, terus jam 7-8 pagi dikabari sama susternya di WA, kakak (korban) benjol jatuh di kamar mandi," kata Reinokky.
Namun, alasan dari pelaku membuatnya tidak percaya.
Reinokky kemudian mengecek rekaman CCTV yang ada di rumahnya.
Dari rekaman CCTV, terlihat adanya perlakuan penganiayaan dari pelaku, meski saat itu alasannya masih belum jelas.
Baca juga: Kejamnya Pengasuh yang Aniaya Anak Selebgram Malang, Siramkan Minyak Gosok Karena Menolak Diobati
"Dari 11 bulan ini tidak ada tanda-tanda dia kasar, tanda-tanda dia ada ciri-ciri orang jahat itu tidak ada, mukanya polos," kata dia.
Kendati demikian, dia curiga dalam sebulan terakhir saat pulang ke rumah, sering kali mendapati sang anak ketakutan saat hendak tidur bersama pelaku.
Pelaku juga sering kali mengunci kamar anaknya dari dalam, meski berkali-kali dia tegur.
Reinokky pun curiga terhadap tubuh anaknya yang terdapat bekas luka-luka.
Namun, pelaku saat itu berdalih bahwa adik korban yang membuat tubuh anak sulungnya terluka.
"Tapi ternyata baru tahu sekarang, dia mengaku semuanya, awalnya memang enggak ngaku, kemudian kita lihatin di CCTV dan dia mengaku," tuturnya.
Kronologi penganiayaan anak
Sebelumnya, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan, IPS menganiaya JAP pada Kamis (28/3/2024) sekitar pukul 04.18 WIB.
Menurut dia, IPS menganiaya JAP dengan cara memukul, menjewer, mencubit, hingga menindih.
Hasil interogasi yang dilakukan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Malang menunjukkan IPS memukul JAP menggunakan buku dan bantal.