Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Golkar menyambut baik sinyal bergabungnya PDI Perjuangan ke kubu koalisi pengusung Khofifah Indar Parawansa untuk Pilgub Jatim 2024.
Meski akan banyak parpol di internal koalisi, Golkar memastikan tidak khawatir potensi tarik ulur posisi cawagub Khofifah.
Khofifah sejauh ini sudah mendapat tiket pencalonan dari PAN, Gerindra, Demokrat dan Partai Golkar. Jika PDIP bergabung, maka praktis pengusung Khofifah bertambah menjadi lima parpol.
"Tentu bagus kalau PDIP bergabung ke Bu Khofifah," kata Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji, Senin (1/4/2024).
Sejumlah pihak memprediksi dukungan banyak parpol kepada Khofifah akan membuka peluang tarik ulur untuk posisi cawagub. Mengingat parpol pengusung Khofifah masing-masing memiliki jumlah kursi signifikan di DPRD Jatim hasil Pemilu 2024.
Baca juga: PDIP Mulai Rayu Khofifah Jajaki Pilgub Jatim 2024, Said Abdullah : Sudah Saling Sharing Informasi
Rinciannya Gerindra 21 kursi, Golkar 15 kursi, Demokrat 11 kursi dan PAN 5 kursi. Sejumlah parpol belakangan sudah blak-blakan menyodorkan kandidat cawagub. Potensi tarik ulur ini semakin terbuka jika PDIP yang memiliki 21 kursi turut bergabung.
Namun Sarmuji menepis anggapan potensi tarik ulur. Sebab urusan penentuan cawagub, bakal dibicarakan di internal koalisi. "Memang peluangnya akan sangat bergantung persepsi Bu Khofifah sendiri. Beliau nyamannya dengan siapa, nanti kita pertimbangkan," ungkap Sarmuji.
Hingga saat ini, Sarmuji menegaskan belum ada pembahasan apapun di internal mengenai posisi cawagub. Sehingga, belum ada kepastian mengenai nama yang akan diputuskan bersama. Sarmuji bahkan mengakui belum ada komunikasi apapun dengan Khofifah.
Sinyal kedekatan PDIP dengan Khofifah sebelumnya diungkapkan oleh Said Abdullah, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim. Said bercerita sudah bertemu secara khusus dengan Khofifah yang juga ketua umum muslimat NU. Pertemuan itu ditegaskan sebagai bagian dari upaya penjajakan yang dilakukan.
"Kami sudah saling sharing information, terutama bagaimana Jawa Timur ke depan dan bagaimana positioning Mbakyu Khofifah. PDIP lagi merayu Mbakyu Khofifah," kata Said saat ditemui di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Minggu (31/3/2024).
Baca juga: PAN Jawa Timur Belum Usulkan Nama Bakal Cawagub Pendamping Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Said memang tidak mengungkap lebih jauh bahasan pertemuan dimaksud. Namun, dia menyebut partainya menaruh respect betul terhadap Khofifah yang sudah satu periode memimpin Jawa Timur. Pertemuan itu juga dimaksudkan untuk mengetahui pandangan Khofifah terhadap PDIP.
"Kita tidak bicara peluang. Kami baru pada penjajakan," ungkap politisi asal Sumenep tersebut.
Selain penjajakan kepada Khofifah, Said mengakui juga sudah melakukan komunikasi dengan Gerindra dan PAN. Adapun dua partai tersebut diketahui sudah lebih dulu memberikan tiket pencalonan kepada Khofifah. Namun, Said mengungkapkan untuk urusan Pilgub partainya saat ini masih sebatas penjajakan.
Sementara mengenai mekanisme pencalonan, Said menegaskan memiliki tahapan yang selama ini jadi pegangan. Pertama, membuka penjaringan kemudian digodok secara internal. Selanjutnya diusulkan kepada DPP untuk dilakukan pembahasan. Baru kemudian ke meja Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.
"Ketua umum kami hampir tidak pernah menggunakan hak prerogatifnya kecuali pada pemilihan presiden saja," ungkapnya.