Warganet ikut pilu dengan apa yang terjadi pada Kakek Murni.
Bahkan, tak sedikit yang ingin donasi untuk kakek penjual mainan tersebut.
@sn***.
Tolong ayahnya siapapun ini diurusin, krn rasanya ga punya Ayah itu sakit sekali.
@pri***.
Mohon maaf hanya bisa bantu sedikit semoga bapak murni sehat selalu amin.
@mit***.
Kakek jualan deket kantor , dan slalu kami @sugiiikkk @safira.damayanti @desak_tisna @etsukaa_ bantu kakek .. sehat selalu kakek.
Di kolom komentar, pengunggah pun menuliskan alamat Kakek Murni.
"Alamat kakek : jalan pemuda ciung winara, Denpasar," tulisnya.
Sementara itu, kisah pilu seorang kakek juga terjadi di Lumajang, Jawa Timur.
Menapaki usia 71 tahun, Jumadi, warga Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pasrah tinggal di sebuah bangunan tak layak yang berada di pekarangan kebun kelapa.
Kata Jumadi, bangunan tersebut merupakan bekas produksi memasak nira dari kelapa.
Sudah 7 tahun lamanya dirinya mendiami bangunan tersebut bersama dengan anaknya yang bernama Rehan (7).
Potret Jumadi dengan tempat tinggalnya jadi bukti masih saja terdapat hunian tak layak huni yang dimiliki oleh warga Kabupaten Lumajang di masa kini, Senin (1/4/2024).
Bangunan berukuran 2×3 meter itu terlihat begitu tidak layak untuk ditinggali.
Angin dapat silih berganti menembus dari berbagai sisi.
Tak ayal setiap hari, tubuh ringkih Jumadi harus menahan dinginnya malam.