TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Tiga awak bus Bojonegoro-Surabaya nopol S 7913 UA yang gagal ngeblong di Jalan Bojonegoro-Babat lalu baku hantam dengan dengan pengguna jalan lain pada Minggu (14/4/2024) sore, diperiksa intensif.
Satlantas Polres Bojonegoro sampai memberlakukan tes urin untuk tiga awak bus tersebut.
Kasatlantas Polres Bojonegoro AKP Anjar Rahmat Putra membenarkan diadakannya pemeriksaan medis terhadap tiga awak bus itu.
Polisi akrab disapa AKP Anjar itu mengatakan, tes urin untuk tiga awak bus dengan PO Margo Djoyo itu dilakukan untuk mengetahui apakah tiga awak bus dimaksud mengonsumi narkotika ataukah tidak dalam menjalani pekerjaannya.
"Hasil tes urin tiga awak bus itu menunjukkan negatif. Mereka tidak mengonsumsi narkotika," ujarnya kepada Tribunjatim.com, Senin (15/4/2024) pagi.
Berdasarkan hasil tes urin tersebut, lanjut AKP Anjar, tiga awak bus dimaksud dipastikan berlaku ngawur dan meledakkan emosinya masing-masing secara sadar.
Tidak dalam pengaruh obat-obatan terlarang.
"Mereka ngeblong serta emosi karena tergesa-gesa saja. Sedang mengejar jadwal perjalanan," imbuh perwira menengah Polri yang pernah berdinas di Polresta Sidoarjo ini.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bus nopol S 7913 UA gagal ngeblong di Jalan Raya Bojonegoro-Babat turut Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, ketika lalu lintas setempat memadat Minggu (14/4/2024) sore.
Aksi ugal awak bus trayek Bojonegoro-Bungurasih yang berangkat dari Terminal Rajekwesi Bojonegoro itu dirintangi atau digagalkan mobil Avanza. Atas hal tersebut, awak bus PO Margo Djoyo itu marah dan tak terima.
Baca juga: Kernet Bus Baku Hantam dengan Pengemudi Avanza di Bojonegoro, Tak Terima Dihalangi saat Ngeblong
Awak bus pun turun, cek-cok, lalu baku hantam dengan pengemudi mobil Avanza yang merintangi aksinya. Insiden baku hantam antara awak bus dengan pengemudi mobil Avanza ini direkam pengguna jalan lain lalu viral.
Minggu (14/4/2024) malam, Satlantas Polres Bojonegoro memburu bus Margo Djoyo tersebut. Ketika perburuan sukses, bus itu diamankan di Kantor Satlantas Polres Bojonegoro. Sopir, kenek, dan kondekturnya diperiksa.
Dari hasil pemeriksaan dimaksud, diketahui bahwa bus Margo Djoyo yang membawa puluhan penumpang ke Surabaya itu disopiri oleh Agus Pujianto (35) warga Desa Gedangdowo, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.
Si sopir ini tak teribat baku hantam. Yang persis terlibat baku hantam Arip Sugianto warga Kabupaten Lamongan selaku kernek bus dan Vida Ababil Romadhoni warga Kabupaten Bojonegoro selaku kondektur bus.
Dalam pemeriksaan tersbut, Satlantas Polres Bojonegoro turut menilang Agus Pujianto selaku sopir bus. Satlantas Polres Bojonegoro juga mengultimatum PO Margo Djoyo agar para sopir busnya tak melakukan aksi ngeblong lagi.