Saat dicek, ban belakang sebelah kanan mobil menggelembung.
"Supaya nanti enggak ada salah paham, jadi klarifikasi masalah sebenarnya. Awalnya itu datang mobil Ertiga, yang punya turun dan bilang, 'ban saya agak goyang-goyang nih'," ucap Muryanto.
"Nah, sudah dicek semua, ternyata bannya benjol-benjol di belakang sebelah kanan. Akhirnya diganti," imbuhnya.
Baca juga: Pengakuan Montir Bengkel di Puncak Getok Harga Ganti Ban Serep Rp200 Ribu, Pak RT: Gak Nawar
Setelah diganti, pemilik mobil tersebut kemudian meminta tolong untuk mengecek semua ban.
"Akhirnya didongkrak, digoyang-goyangin, dibuka semua, dibersihkan semua, termasuk kampasnya udah bersih, selesai," ujarnya.
Ia mengaku, saat itu pemilik bengkel pun menanyakan biaya jasa ganti ban serep tersebut.
Pihak bengkel kemudian memberi kuitansi dengan tertera biaya Rp200.000
Pemilik mobil, kata Muryanto, langsung membayar dan tidak keberatan saat itu.
Muryanto mengatakan, jika pemilik mobil menawar, maka harganya bisa dikurangi.
"Kalau misalkan bilang punya cuma Rp 150.000, nawar, kan bisa dikurangi," ucap Muryanto.
Muryanto menuturkan, jasa mengecek dan mengganti ban sudah selesai semua.
Saat itu, si pemilik mobil tidak merasa keberatan.
Menurutnya, pekerjaan jasa ganti ban serep dan pemeriksaan kaki-kaki mobil lumayan berat bagi para montir di bengkel tersebut.
"Iya, diperiksa semua. Orangnya (pemilik mobil) juga enggak bilang apa-apa dan langsung bayar, enggak nawar. Ternyata kalau dicek ke bengkel lain pun seperti itu harganya. Permintaan dari pemilik mobil tersebut, tolong, Pak, dicek semua. Masalah harga sebenarnya masih bisa nego. Kalau misal kan cuman ganti ban doang, ya kasih Rp20.000," terangnya.
Setelah kejadian itu viral, Muryanto mengaku pihak kepolisian datang ke lokasi untuk mengetahui dugaan kasus getok harga jasa bengkel.