Berita Tulungagung

Puluhan Sapi di Tulungagung Terserang PMK, Banyak yang Mati, Warga Buru-buru Jual Ternak

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Sejumlah sapi di Tuban dalam kondisi lemah terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), 2023.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Puluhan sapi di Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Banyak di antara hewan ternak ini yang mati, yang lain dijual dalam kondisi sakit.

Ada pula peternak yang buru-buru menjual sapinya, karena khawatir tertular PMK.

Salah satu warga yang ternaknya mengalami serangan PMK adalah Agung Sumanto (30), warga Dusun Sumberejo.

Ketiga sapi milik Agung terserang PMK secara bersamaan, satu ekor di antaranya mati.

"Gejala awalnya mengeluarkan air liur, terus mulutnya seperti sariawan. Setelah itu sudah tidak doyan makan," kenang Agung, Selasa (16/4/2024).

Saat masih awal, sapi masih berusaha makan, namun karena mulutnya terluka, rumput yang di mulut kembali dimuntahkan. 

Badan sapi terasa sangat panas, napasnya seperti tersengal-sengal, sementara di kuku kakinya muncul luka.

Satu pedet berusia 4 bulan miliknya akhirnya mati pada Sabtu (6/4/2024).

"Saat itu langsung saya pendam bangkainya. Lalu satu indukan yang juga kena PMK saya jual," sambung Agung.

Sebenarnya Agung bersama peternak lain secara mandiri telah memanggil mantri hewan untuk mengobati sapi yang sakit.

Baca juga: 27 Ekor Sapi di Lawang Malang Terserang PMK, DPKH Sebut Terdampak dari Pasuruan

Tiga ekor sapi miliknya juga sudah disuntik obat, namun kondisinya tidak kunjung membaik. 

Indukan yang dijual dalam kondisi sakit hanya dihargai Rp 6 juta.

Agung tidak punya pilihan karena khawatir sapi betina ini akan mati juga.

Halaman
12

Berita Terkini