Padahal, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang merupakan kader PDI Perjuangan tetap teguh untuk mendukung Ganjar Pranowo - Mahfud MD. "Kalau kita bandingkan antara Surabaya dan Sidoarjo atau dengan dampak pasca deklarasi Gus Muhdlor, pengaruh Gus Muhdlor itu hanya sekitar 5 persen," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ditetapkan Tersangka KPK, Diduga Terima Uang dari BPPD
Baca juga: Keberadaan Gus Muhdlor saat OTT KPK, Kini Belum Ketemu, Pesan Terakhir Bupati Sidoarjo: Kami Hormati
"Surabaya kan Wali Kotanya nggak deklarasi. Nggak ngapa-ngapain (mendukung Prabowo-Gibran). Tapi, (Prabowo-Gibran) masih menang. Sehingga, di Sidoarjo yang juga basis hijau (PKB) pun saya yakin demikian (tetap akan menang tanpa dukungan Gus Muhdlor)," tandasnya.
Masyarakat memilih Prabowo karana ketokohan Ketua Umum Gerindra tersebut. "Sehingga kami menilai, dukungan Gus Muhdlor memang memberikan dampak. Tapi tidak lebih dari 5 persen," tandasnya.
Sebelumnya, Juru bicara KPK Ali Fikri mengkonfimasi bahwa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor alias Ahmad Muhdlor Ali menjadi tersangka kasus dugaan korupsi. Bupati Sidoarjo Gus Mudhlor diduga terlibat tindakan rasuah dengan menerima dan memotong uang dari lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo.
Penetapan tersangka Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ini tak lepas dari analisa dari keterangan yang diberikan oleh saksi, tersangka serta alat bukti yang diterima oleh penyidik. “Diduga menikmati adanya aliran sejumlah uang,” tutur Ali.
Baca juga: JEJAK Kasus yang Menyeret Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi