Berita Viral

Sosok Pejabat Bea Cukai yang Tahan Alat Belajar SLB Hibah dari Korsel, Dihujat Tak Malu: Senyum Puas

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok pejabat Bea Cukai yang disoroti karena menahan alat belajar SLB hibah dari Korea Selatan, siapa sebenarnya pejabat tersebut?

Jabatan: Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta.

Sosok pejabat bea cukai yang viral (Tribun Medan)

Seperti diketahui, dikutip TribunJatim.com dari Tribun Medan, baru-baru ini foto saat pejabat Bea Cukai menyerahkan alat belajar SLB yang sudah ditahan selama dua tahun viral di media sosial hingga ramai kecaman.

Pasalnya, pejabat Bea Cukai yang ada dalam foto tersebut tampak tersenyum puas saat menyerahkan alat belajar yang ditahan tersebut,

Publik pun dibuat geram setelah senyuman puas pihak Bea Cukai tersebut.

Tak hanya itu, publik dibuat tambah geram setelah korban yakni pihak SLB justru meminta maaf.

Dimana sebelumnya, Plt Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB)-A Pembina Tingkat Nasional Dedeh meminta maaf atas kegaduhan soal alat belajar SLB ditahan tersebut.

Dalam hal ini Dedeh Kurniasih meminta maaf dan mengaku pihaknya kurang memahami prosedur pengiriman dan penerimaan barang impor dan barang hibah.

"Permohonan maaf dari kami atas ketidaktahuan dan kekurangan wawasan bagaimana prosedur barang hibah importir sehingga menyebabkan miskomunikasi.

Penjelasan Kepala SLB soal Kasus Bea Cukai Minta Pajak Rp 116 Juta untuk Alat Belajar, 'Maaf Gaduh' (YouTube Kompas TV)

Permohonan maaf juga atas kegaduhan media yang selama ini kita ketahui," ucap Dedeh dilansir Tribun-medan.com dari Breaking News Kompas TV, Rabu (1/5/2024).

“Mudah-mudahan dengan ini kami dapat menjalin kerja sama yang baik, karena tidak menutup kemungkinan ke depan kami akan mendapat bantuan-bantuan hibah lagi dari orang-orang yang peduli dengan peserta didik berkebutuhan khusus di Indonesia,” sambungnya.

Setelah foto dan permintaan maaf itu menjadi sorotan, Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo yang juga ada dalam foto itupun menyampaikan pembelaannya.

“Itu pernyataan spontan Bu Dedeh Kepala SLB Pembina saat diberi waktu bicara.

Maksud beliau sebenarnya, ketika berkomunikasi dg PJT dan seolah tidak ada solusi, mereka berhenti.

Tidak mengurus lagi karena tidak tahu. Kami paginya ngobrol lama dg pihak sekolah dan Disdik,”

“Permintaan maaf lebih sebagai ekspresi beliau yang menganggap gegara ramai jadi tidak enak.

Halaman
1234

Berita Terkini