Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Perikanan Tulungagung tengah mengupayakan sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Pantai Popoh Kecamatan Besole.
Usulan SPBN ini bersumber dari aspirasi para nelayan yang sering kesulitan mendapatan solar untuk melaut.
Menurut Kepala Dinas Perikanan Tulungagung, Lugu Tri Handoko, pihaknya telah tanda tangan pengusulan SPBN di Pantai Popoh ini.
"Dinas Perikanan sebenarnya hanya mengetahui, sementara perizinannya ada di provinsi," jelasnya, Jumat (3/5/2024).
Kewenangan SPBN ini juga di bawah Pemprov Jawa Timur, karena berada di lahan milik Pemprov.
Baca juga: MyRepublic Jangkau Tulungagung, Tawarkan Internet Cepat Dengan Harga Miring, Ini Macam Paketnya
Proses perizinannya pun ke Pemprov Jatim lalu diteruskan ke pemerintah pusat.
Proses perizinannya sudah dilakukan sejak 2023 lalu.
"Kami berharap di tahun 2024 bisa dimulai dibangun. Kami berkepentingan karena pembinaan nelayan itu tanggung jawab kami," sambungnya.
Saat ini ada sekitar 1.500 nelayan yang terdata di Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung.
Popoh dipilih menjadi lokasi SPBN karena nelayan terbanyak ada di pantai ini, serta sudah ada pelabuhan perikanan.
Selain itu akses ke pantai ini juga lebih mudah untuk memasok BBM, dan posisi ada di tengah-tengah.
"Nanti nelayan di Tanggunggunung, Pantai Sine bisa juga membeli BBM ini sini," ujar Lugu.
Baca juga: Sosok Mbah Pucung yang Dapat Dukungan 180 Kades untuk Maju Pilkada Tulungagung 2024
Sementara untuk nelayan di lokasi lain, tetap bisa membeli solar subsidi dengan perizinan khusus.
Pembelian ini biasanya dilakukan dalam kelompok, menghitung kebutuhan setiap kapal yang bergabung dalam kelompok nelayan ini.