Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur mulai memetakan potensi kekuatan untuk Pilkada Serentak 2024.
Dari hitungan internal sementara ini, partai beringin optimistis bisa menang di lebih dari separuh jumlah total kabupaten/kota di Jawa Timur.
Ketua DPD Golkar Jatim, M Sarmuji menyebut, pilkada ini menjadi momentum bagi partainya setelah cukup sukses menaikkan perolehan kursi sebagaimana hasil pileg di daerah.
Momentum ini ditegaskan tidak akan disia-siakan pada pilkada serentak November mendatang.
"Kalau secara umum termasuk hasil koalisi nantinya, kita optimistis bisa menang 70 persen dari total 38 kabupaten/kota di Jawa Timur," kata Sarmuji saat dikonfirmasi dari Surabaya, Senin (6/5/2024).
Target tersebut ditegaskan merupakan hasil hitungan sementara.
Jika dibanding perolehan pilkada terakhir, target itu terhitung naik.
Sebab pada pilkada sebelumnya, Golkar berhasil mengemas kemenangan sekitar 60 persen.
Target 70 persen itu ditegaskan Sarmuji merupakan hitungan sementara.
Baca juga: Pasangan Mas Dhito-Mbak Dewi Mantap Berduet Kembali di Pilkada Kediri 2024
Sekalipun angka itu target jumbo, Golkar merasa optimistis lantaran juga berpotensi menyodorkan banyak kader internal di sejumlah daerah, baik sebagai bupati/wali kota maupun wakil kepala daerah.
Misalnya di Kabupaten Tuban, Golkar optimistis menang lantaran punya bupati petahana yakni Aditya Halindra Faridzky.
Politisi muda yang mantan anggota DPRD Jatim itu sebelumnya diusung oleh Partai Golkar.
Aditya Halindra Faridzky merupakan Ketua DPD Golkar Tuban.
Selain Tuban, Golkar juga optimistis bisa menang di Lamongan, Kabupaten Madiun, Kota Pasuruan, Pamekasan dan Sampang.
"Kita punya peluang besar untuk menjadikan kepala daerah," ujar Sarmuji.
Menurut Sarmuji, selain perolehan kursi, konstelasi politik pilkada memang bakal dipengaruhi oleh faktor ketokohan.
Sehingga, sekalipun kursi Golkar di beberapa daerah bukan pemenang, namun tetap optimistis bisa menyodorkan kader internal lantaran memiliki figur potensial.
"Kami yakin perolehan kemenangan kepala daerah maupun wakil kepala daerah di 2024 ini bisa meningkat," ungkap Sarmuji.