Mulanya lokasinya berada di bangunan sederhana ala pedesaan. Menu masakan ternyata banyak yang menyukai.

"Ada banyak teman datang makan di dapur banyak yang suka sampai kemudian membuat restoran," jelasnya.

Matthias memperlihatkan lokasi dapur tempat awal merintis usaha Hanuman Ecolounge.

"Dulu hanya ada 10 kursi, sekarang ada 100 kursi," ungkapnya sambil tersenyum. 

Diungkapkan, sebagai menu masakan andalannya merupakan masakan ala barat. Di antaranya masakan Jerman dan Italia, kemudian masakan China dan Korea. "Masakannya apa yang tidak ada di Kediri," tambahnya. 

Namun yang paling favorit pilihan para pelanggan adalah steak yang diakuinya merupakan menu paling enak dan dipilih pelanggan.

"Steak ini yang paling enak, satu porsi Rp 250.000," jelasnya. 

Diakui Matthias harganya memang mahal karena dagingnya diimpor langsung dari Amerika.

"Saya memilih nama Hanuman karena suka dengan Hanuman sejak dari kecil," tambahnya.

Diungkapkan, pada awal merintis usaha, istrinya sempat enggan tinggal di tempat terpencil di lereng pegunungan. Namun setelah usaha sukses istrinya sekarang tidak mau turun atau kembali ke Kota Kediri.

Matthias mengaku sangat bersyukur kalau jalan di depan Hanuman Ecolounge mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kediri. Karena jalan tersebut merupakan jalan kabupaten.

"Kalau mau dibangun Alhamdulillah," ungkapnya.