Berita Blitar

Cukup Rp15.000 Makan Sepuasnya di Warung Mak Ti Blitar, Ada Lodeh Lompong hingga Ikan Sungai

Penulis: Samsul Hadi
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mak Ti sedang memasukkan sayur lodeh ke plastik untuk pembeli yang dibawa pulang di warungnya, Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (21/5/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Warung Mak Ti di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, bisa dibilang surganya bagi penggemar masakan khas desa.

Warung yang berdiri sejak 2000, itu menyediakan menu masakan khas desa, yaitu sayur lodeh dengan lauk ikan sungai (iwak kali).

Warung Mak Ti didirikan oleh Supiati (70), ibu tiga anak asal Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Mak Ti merupakan panggilan dari suku kata terakhir nama Supiati.

"Awalnya, warung ini kecil, hanya di dapur rumah. Semakin lama pelanggannya banyak, akhirnya saya bangun jadi besar," kata Mak Ti ditemui di warungnya, Selasa (21/5/2024).

Saat itu, Mak Ti terlihat ikut menjaga warung. Meski berusia 70 tahun, Mak Ti terlihat masih sehat dan bugar. Jalan dan bicaranya masih cekatan.

"Dulu saya jualan sendiri. Masak sendiri, melayani pembeli sendiri. Sekarang saya sudah punya 6 pekerja di warung," ujarnya.

Mak Ti bercerita, warung miliknya berdiri secara alami. Awalnya, ia hanya berjualan sayur lodeh di rumah.

Sayur lodeh yang menjadi ciri khas di Warung Mak Ti, yaitu, sayur lodeh lompong dan sayur lodeh kates (pepaya) dengan lauk ikan sungai yang digoreng kering.

Baca juga: Bebek Cak Selem Jadi Rekomendasi Kuliner Malam di Gresik, Menu Bebek Lepas Tulang Terfavorit

Mak Ti sedang memasukkan sayur lodeh ke plastik untuk pembeli yang dibawa pulang di warungnya, Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (21/5/2024). (TRIBUNJATIM.COM/Samsul Hadi)

Baca juga: Cicipi Nikmatnya Chicken Roll Merah Putih dan Segarnya Es Pedjoeang di Lotus Garden Hotel Kediri

Beberapa pelanggan sayur lodeh ada yang sekalian minta nasi untuk di makan di tempat. Waktu itu, pelanggan makan di dapur rumahnya.

Lambat laun, pelanggan semakin banyak. Mak Ti kemudian membangun dapur rumahnya menjadi warung.

Warung Mak Ti memang tidak pernah sepi pembeli. Pelanggan terlihat silih berganti datang dan pergi.

Pelanggannya tidak hanya dari Blitar, tapi juga banyak rombongan dari luar kota seperti Malang, Surabaya bahkan Jakarta.

Padahal, lokasi Warung Mak Ti berada masuk gang, tidak di tepi jalan. Lokasinya juga berada di pinggiran selatan Kota Blitar.

"Biasanya, pas akhir pekan, banyak rombongan dari luar kota yang mampir ke warung," katanya.

Baca juga: Sensasi Kella Celok, Kuliner ikan Segar asal Pulau Bawean Gresik, Rasa Kuat Pakai Rempah-rempah

Halaman
12

Berita Terkini