TRIBUNJATIM.COM - Sosok Solihin viral di media sosial karena tak bisa tidur selama 4 tahun.
Hal itu bermula dari sakit telinga, selain itu anaknya yang masih berusia 13 tahun tewas dibunuh oleh temannya sendiri di Garut.
Dikutip dari Tribun Jabar, Solihin yang merupakan warga Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat itu tak kuasa menahan tangis.
Sang istri, Aisah (44) juga tak kuasa tahan tangis.
Saat ditemui, keduanya tengah terduduk di ruangan tengah rumahnya sembari menunggu sejumlah tamu yang terus berdatangan.
"Wajahnya selalu terbayang, selintas terlihat terus di mata saya," ujar Aisyah saat ditemui di kediamannya di Kampung Cijeler, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (10/11/2023) malam, dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Sutrisno Syok Ada Jasad di Tandon Miliknya, Ngaku Sulit Tidur, Air Biasanya Buat Mandi hingga Wudhu
Aisah pun meneteskan air mata. Dia meminta penegak hukum mengusut tuntas dan menghukum pelaku dengan hukuman setimpal.
Perbuatan pelaku, menurutnya, telah menghancurkan perasaannya dan anak-anaknya yang lain.
Sebelumnya, Agum diketahui sempat hilang kemudian ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Cimanuk.
"Waktu itu katanya meninggal karena terbawa arus, pas anak saya diautopsi ternyata (hasilnya) beda, ternyata dibunuh," ungkapnya.
Aisah bercerita, sesudah anaknya ditemukan, ia sempat berbicara dengan seorang polwan dari Polres Garut.
Dalam pembicaraan itulah ia mengetahui ada yang janggal dengan kematian anaknya.
Setelah polisi menggelar ekspose kasus tersebut, barulah diketahui anaknya itu meninggal karena dibunuh oleh temannya sendiri yang masih berumur 12 tahun.
"Saya tahunya dari media setelah (diumumkan) oleh Polres Garut," ucapnya.
Dugaannya tentang sebab kehilangan anaknya itu ternyata terbukti, Agum Gumilar benar-benar tewas karena dihabisi oleh temannya sendiri.