Kisah Sopir Angkot Jadi Orang Terkaya
Prajogo Pangestu kini menjadi pengusaha sukses, pemilik Grup Barito Pacific, melansir dari TribunnewsMaker.
Perusahaannya bergerak di bidang industri petrokimia dan energi.
Tak tanggung-tanggung, hartanya mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun.
Berdasarkan laporan Forbes per 17 Mei 2024, Prajogo memiliki kekayaan bersih US$ 66,5 miliar atau Rp1.064 triliun.
Pria berusia 79 tahun itu naik drastis di tahun 2024 ini.
Naiknya bahkan mencapai 1.154 persen dibanding tahun 2023 lalu.
Dilansir dari berbagai sumber, Prajogo Pangestu dibesarkan oleh orang tuanya yang berprofesi sebagai pedagang karet di Kalimantan.
Karena perekonomian keluarga yang pas-pasan, Prajogo hanya bisa mengenyam pendidikan tingkat menengah pertama.
Saat itu, Prajogo mendapat pekerjaan sebagai sopir angkutan umum jurusan Singkawang-Pontianak.
Sebagai sampingan, ia juga membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.
Di sela-sela pekerjaan, Prajogo bertemu dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, bernama Burhan Uray.
Pada 1969, Prajogo kemudian bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup.
Kala itu, Prajogo berhasil mendapatkan jabatan General Manager Pabrik Plywood Nusantara setelah tujuh tahun bekerja.
Dalam setahun, ia naik jabatan lagi menjadi GM Djajati Group.
Setelah itu, Prajogo memutuskan untuk esign dan membeli sebuah perusahaan yang sedang krisis finansial.
Nama perusahaan tersebut adalah CV Pacific Lumber Coy.
Kini perusahaan tersebut berubah nama menjadi PT Barito Pacific.
Pada masa orde baru, perusahaan ini maju pesat dan menjadi perusahaan kayu terbesar di Indonesia.
Prajogo terus mengembangkan bisnisnya.
Ia melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan PT Chandra Asri Petrichemical Center dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk.
Baca juga: Kisah Sukses Wanita di Kota Blitar Olah Pepaya Jadi Keripik, Raup Omzet Rp10 Juta: Kirim ke Hongkong
Pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70 dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di BEI.
Pada 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.
Thaioil mengakuisisi 15 persen saham Chandra Asri pada Juli 2021.
Di tahun 2023, Prajogo membawa dua perusahaannya, Cuan dan Bren di bursa RI.
Kisah Prajogo Pangestu menginspirasi banyak orang.
Kegigihan dan semangatnya meraih kesuksesan begitu menginspirasi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com