"Dan ini adalah sumbangsih kecil dari Enesis yang kami harapkan bisa dilakukan di kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Jember," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Hendy mengaku berterima kasih kepada Enesis Group, yang telah membagikan Corporate Social Responsibility (CSR) di Kabupaten Jember, untuk penanganan DBD.
"Karena biasanya transisi cuaca dari El Nino menuju La Nina, sirkulasi nyamuk semakin tinggi dan mereka mudah berkembang biak. Sehingga kampanye hidup sehat kepada masyarakat sangat diperlukan, agar membersihkan sarang-sarang nyamuk di lingkungannya," ujarnya.
Apalagi, Soffell adalah buatan Enesis, produk asli dalam negeri. Tentu harus didukung penuh oleh pemerintah dan masyarakat.
"Saya berharap agar kegiatan ini berkelanjutan. Sebab sekarang baru dua kecamatan yang dikasih Soffell. Padahal kami punya 31 kecamatan dengan penduduk 2,6 juta," kata Hendy.
Oleh karenanya, lanjut dia, Pemkab Jember perlu bersinergi dengan banyak perusahaan bidang kesehatan.
Sebab dengan jumlah penduduk 2,6 juta, sangat berisiko terpapar DBD.
"Meski demikian, kami tetap upayakan ikhtiar maksimal. Kemudian ada perusahaan yang memberikan Soffell, serta memberikan pelatihan terhadap jumantik," ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jember, dr Hendro Soelistijono memberikan apresiasi kepada Enesis Group, yang sudah peduli dengan memberikan pendidikan kepada kader jumantik, agar mereka mampu memantau perkembangan jentik di sekelilingnya, sehingga akan tahu angka bebas jentik.
“Prinsipnya adalah bagaimana kita menghentikan siklus nyamuk. Siklus nyamuk itu bisa dihentikan ketika kontak langsung dengan manusia berhenti, dengan melakukan 3M Plus dan mengoleskan lotion anti nyamuk diharapkan bisa memutus rantai perkembangan nyamuk,” ucap Hendro Soelistijono.
“Apabila ada keluhan demam disertai ngilu persendian disertai lemas, sebaiknya segera berobat, karena ini hanya virus, cukup ditingkatkan daya tahan tubuhnya, insyaallah bisa meredam gejala-gejala berkelanjutan, jadi masyarakat tidak perlu khawatir," tambahnya.
"Di daerah tepi pantai ini memang banyak kasusnya, karena memang kita tahu, tempat-tempat populasi nyamuk berkembang biak lumayan banyak karena ada genangan air. Makanya kita tempatkan di Puger dan Balung dengan harapan bisa menekan angka kasus DBD,” lanjutnya.
Langkah Tanggap Soffell dalam Pencegahan DBD dan Chikungunya
Menurut Kementerian Kesehatan, pada minggu ke-18 Tahun 2024, tercatat 91.269 kasus DBD di Indonesia, dengan 641 kasus kematian.
Jumlah tersebut mencerminkan peningkatan tiga kali lipat dibandingkan dengan jumlah kasus yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya.