Adeng mengamini pernyataan Santoko, dan meyakini bahwa DPP PDI Perjuangan tidak akan bertindak diskriminatif terhadap kadernya yang lain yakni Gunawan.
Gunawan yang juga sedang menggunakan hak konstitusionalnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Malang sama-sama lewat PDI Perjuangan.
"DPP tidak akan bertindak diskriminatif dengan mengistimewakan Abah Sanusi, taruh kata benar klaim Abah Sanusi, pastinya oleh DPP Abah Gun akan dipanggil untuk diberi penjelasan alasan-alasan strategis partai mengapa kemudian kebijakan itu harus diambil, lah ini belum ada tanda-tanda mengarah ke sana kok," jelasnya.
Baca juga: Alasan Bupati Malang Sanusi Hadiri Acara Pembekalan Bacakada PKB, Singgung soal Taaruf
Sementara ditanya soal Tim 9 yang dikirim ke Bogor beberapa waktu lalu, Adeng mengungkapkan bahwa seluruh orang itu adalah tim pemenangan yang dibentuk oleh bakal calon, bukan dibentuk oleh DPP.
Adeng pun tidak membeberkan secara detail nama-nama dalam tim itu, dan hanya diketahui jika Darmadi yang menjadi ketua tim.
"Supaya publik juga tidak bingung, jadi harus jelas. Dan masuknya nama Pak Darmadi sebagai Ketua Tim Pemenangan bakal calon dari Abah Sanusi, kapasitasnya tidak mewakili statusnya sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, artinya itu Pak Darmadi selaku pribadi, karena terbentuknya sembilan orang Tim Pemenangan tersebut tidak dibahas dalam rapat DPC," bebernya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, awalnya ada empat pengurus DPC PDI Perjuangan yang ditarik ke dalam Tim 9 itu, tetapi kemudian memilih mengundurkan diri.
Alasan mereka, menjaga soliditas struktural DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, mengingat juga Gunawan ada dalam jajaran tersebut.
"Saya berharap Abah Sanusi lebih sabar dalam menunggu turunnya rekomendasi dari DPP. Berkompetisi dengan kawan sejawat tak perlu dilakukan dengan keras," ungkap Adeng
"Demi menjaga kondusifitas dan netralitas DPC, klaim-klaim sepihak tak perlu terus di proklamirkan karena akan menghasilkan polarisasi, bagaimana seandainya muncul kemungkinan, publik kadung dijejali hope, tapi ternyata yang dimaksud adalah wish," pungkas Adeng.