"Hasil karya berupa foto produk tayang di website markethub lokal Nganjuk Pintar Berbisnis (Ngantarbis). Tak hanya memamerkan produk UMKM, di website itu juga bisa bertransaksi. Kami melakukan evaluasi transaksi penjualan di rentang waktu 15 Mei hingga 12 Juni 2024. Transaksinya mencapai Rp 375 juta dari 40 pelaku UMKM yang telah dilatih," lanjutnya.

Ia menyebut, pada tahap pertama, coworking space Omah Tandang beroperasi Senin hingga Jumat pukul 09.00-14.00 WIB.

Pihaknya menyiagakan pendamping di coworking space agar para UMKM atau talenta digital leluasa berkonsultasi mengenai produksi karya.

"Akhir pekan (Sabtu-Minggu) dan hari libur nasional belum dibuka. Kendati begitu, saya sudah berkomunikasi dengan pendamping atau konsultan, mereka tetap bisa melayani jika ada pelaku UMKM yang ingin sharing di luar jam kerja," sebutnya.

Seorang pelaku UMKM Kabupaten Nganjuk, Dini meyzarah (19) mengungkapkan jika keberadaan Omah Tandang begitu bermanfaat.

Kegiatan dan fasilitas yang tersedia di Omah Tandang membantu mendongkrak penjualan.

Sebagai informasi, Dini menjalankan usaha bidang kecantikan.

"Penjualan kosmestik meningkat sampai 85 persen. Lewat Omah Tandang, saya mendapat pengalaman dan ilmu untuk memperkenalkan produk ke masyarakat. Fasilitas di coworking spacenya juga bagus," ujarnya di sela-sala kegiatan live selling di coworking space Omah Tandang.

Di sisi lain, Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna turut hadir dalam acara launching Omah Tandang.

Dalam sambutannya, Sri Handoko menyatakan Omah Tandang menjadi langkah positif untuk memajukan UMKM di Kota Angin.

"Omah Tandang dapat membantu meningkatkan penjualan produk UMKM," paparnya.