"Setelah bertanya kepada tetangga, saya mengetahui bahwa keluarga ini sangat miskin," ucap Guru Truong, melansir TribunTrends.com.
"Orang tuanya tidak punya cukup uang untuk membayar sekolah, sehingga mereka membiarkan putranya putus sekolah," imbuh dia.
"Agar bisa tinggal di rumah dan membantu pekerjaan mereka sebagai buruh tani," kenang Guru Truong bercerita kepada Soha.
Setelah mengetahui fakta ini, Guru Truong pulang dan kembali lagi keesokan harinya.
Ia berbicara langsung kepada orang tua murid untuk meyakinkan mereka agar membiarkan putranya melanjutkan sekolah.
Dengan bujukan dari Guru Truong, kedua orang tua murid akhirnya membiarkan putra mereka untuk sekolah lagi.
Singkat cerita, Guru Truong dan murid lelaki tersebut jadi memiliki kedekatan khusus.
Bahkan ketika sang murid sudah lulus SD, keduanya tetap berhubungan dan saling berkomunikasi.
Suatu hari, ketika murid tersebut sudah duduk di bangku universitas, ia bercerita bahwa ia tidak memiliki uang untuk membeli sepatu.
Padahal saat itu sedang musim dingin di China, sehingga ia merasa kedinginan jika tidak memakai sepatu.
Mendengar kabar itu, Guru Truong merasa amat sedih sekaligus terenyuh.
Segera saja ia membelikan sepatu yang bagus dengan separuh gaji yang ia terima sebagai guru.
Muridnya begitu terkejut kala menerima sepatu pemberian Guru Truong.
Dalam hati ia berjanji akan terus mengingat jasa gurunya dan membalas budi di masa depan.
Siapa sangka, janji yang ia ucapkan itu ternyata benar-benar ditepati.
Baca juga: Kisah Miris Siswi SD Kerap Dibully Tewas Dibakar Teman Sendiri di Sekolah, Keluarga Lapor Polisi
30 tahun berlalu dan Guru Truong telah menginjak usia 60 tahun, roda kehidupan mulai berputar.
Sang murid yang dulu miskin, kini telah memiliki pekerjaan bergaji tinggi.
Sementara Guru Truong yang tak lagi produktif, tinggal di sebuah rumah kayu kecil.
Muridnya tahu bahwa Guru Truong masih menghuni rumah di belakang sekolah lamanya.
Ia memutuskan diam-diam membeli sebuah rumah di area tersebut untuk diberikan kepada gurunya.
Suatu hari, ia menemui Guru Truong sambil membawa dokumen pembelian dan sertifikat rumah.
Tanpa ragu, ia memberikan sertifikat rumah kepada Guru Truong dan mengatakan bahwa rumah tersebut sekarang jadi milik sang guru.
Muridnya menyebut rumah tersebut adalah balasan atas sepasang sepatu yang pernah dibelikan Guru Truong untuk dirinya.
Guru Truong yang mendengar hal itu pun hanya bisa menangis haru.
Imbalan atas ketulusan hatinya puluhan tahun silam, ternyata berbuah manis di masa tuanya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com