"Karena lagi wisuda gini kan parkiran pada penuh, akhirnya saya nyari tempat parkir," tuturnya.
"Dapet tuh di belakang minimarket seberang Unsil," jelas Rifan, Rabu (26/6/2024).
Menurut Rifan, akses menuju lahan parkir tersebut cukup kecil dan nyaris hanya seukuran mobilnya.
"Masuk ke lokasinya juga enggak diparkirin. Nah, pas masuk, ada lahan kosong gitu.
Di sana juga saya parkir sendiri," ucapnya.
Setelah kendaraannya terparkir dan dirinya keluar untuk menuju gedung kampus, seseorang yang diduga penjaga parkir di sana menghampirinya.
"Pas keluar, mau ke lokasi wisuda, saya ditagih tiket parkir Rp50 ribu. Mahal banget.
Tiketnya juga saya lihat fotokopian. Yang jaga parkir itu saya lihat antara tiga sampai empat orang," jelas Rifan.
Rifan juga menjelaskan, bahwa lokasi parkir tersebut tampak acak-acakan dan sangat tidak nyaman.
"Tempat parkirnya enggak enak, acak-acakan. Bawahnya juga masih tanah dan enggak rata, itu kan bumper mobil saya kena.
Ini kalau hujan, wah, pasti lumpur semua. Belum lagi panas, enggak teduh. Parahlah," terangnya.
Dengan harga tiket parkir sebesar Rp50 ribu, menurut Rifan, fasilitas parkir seperti itu sangat tidak layak.
"Kalau Rp20 ribu karena alasannya itu lahan pribadi punya seseorang, okelah. Tapi kalau Rp50 ribu mah kemahalan.
Saya bisa terima harga segitu kalau parkirnya valet, nyaman, teduh," keluh Rifan menutup perbincangan.
Karang Taruna Unit 09 yang menerapkan tarif parkir sebesar Rp50 ribu itu pun jadi sorotan.