Berita Viral

Sosok Siswi SMA Wisuda Pakai Toga Bak S1, Beber Alasan Pakai Selempang Bergelar MIPA, 'Sudah Biasa'

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok siswi SMA yang viral karena pakai selempang MIPA saat wisuda kelulusan sekolah menengah atas, postingannya bak wisuda Sarjana S1

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap akhirnya sosok siswi SMA yang viral di media sosial setelah mengunggah foto wisudanya dengan gaya seperti wisuda sarjana.

Tengah ramai dibicarakan di media sosial foto-foto momen wisuda.

Foto wisuda tersebut memperlihatkan seorang perempuan mengenakan hijab yang memegang buket bunga dan mengenakan kebaya.

Namun publik dibuat penasaran dengan gelar yang disandang oleh wanita tersebut.

Mengenakan selempang gelar bak wisuda Sarjana S1, wanita itu tampak membubuhkan gelar 'MIPA' di balik namanya.

Foto wisuda wanita ini akhirnya menjadi buah bibir dan belakangan terungkap fakta sebenarnya.

Ternyata wanita dengan kebaya dan toga yang ramai dibicarakan tersebut adalah siswi SMA.

Sosok siswi SMA itu adalah siswi SMA berinisial S yang bersekolah di Madura Jawa Timur.

Sosok siswi SMA di Madura tersebut mendadak jadi sorotan setelah mengunggah video kelulusan dirinya dengan selempang bergelar MIPA.

Sosok siswi SMA berinsial S itupun sontak menjadi bahan perbincangan netizen hingga ramai hujatan.

Baca juga: Sosok Devi Sri Astuti Mahasiswi di Palembang Gagal Wisuda karena Plagiat Skripsi, Naomi Kirim Somasi

Pasalnya, siswi SMA itu dianggap berlebihan.

S yang mengenakan selempat bertulis MIPA itu dianggap terlalu berlebihan dan menyaingi wisuda perguruan tinggi.

Hujatan ini bermula saat wisudawati berinisial S itu mengunggah foto dan video wisudanya.

S tampak mengenakan kebaya merah dengan make up ala wisudawati.

Sosok siswi SMA yang nekat wisuda bak sarjana S1 (X)

Ia dan teman seangkatannya juga mengenakan toga layaknya wisuda di perguruan tinggi.

Selain itu, S juga mengenakan selempang bertulis nama lengkapnya dan ditambahi tulisan MIPA di bagian belakang layaknya gelar Sarjana.

MIPA sendiri merupakan kepanjangan dari Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan merupakan salah satu jurusan yang tersedia di tingkat SMA.

Selempang yang dikenakan S itupun menuai komentar pro dan kontra dari warganet, khususnya di platform X.

Netizen juga meminta untuk berhenti menormalisasi wisuda SMA dengan memakai Toga.

Baca juga: Sosok Dokter Muda Viral Ingin Dilamar usai Wisuda, Teringat Umur 27 Tahun: Kode Keras untuk Siapapun

"contoh dari sekian banyaknya anak SMA fomo yg gamau kalah dengan wisuda kuliahan, minimal s1 dulu dek "selvyy.MIPA" biar bisa bangga sma fotomu yg begitu.

dengan gaya yg memakai toga, selempang, bahkan berpose memegang ijazah SMA layaknya ijazah kuliah.

gmn ni @kemendikbudri anak SMA bisa bebas pakai toga? tanpa jalur sempro, penelitian, semhas, sidang?

sedangkan kami yg kuliah ketika wisuda sudah tidak berasa spesial lagi karna takut banyak orang yg menganggap bahwa ini hanya trend wisuda anak jaman sekarang tanpa mengenal status kedudukan dunia perkuliahan, SMA, maupun SMP?

lalu apa kabar dengan teman teman kami yang tidak sanggup berjuang hingga akhir dan lebih memilih mengakhiri hidupnya sendiri saat mreka sudah memasuki fase sebagai mhs akhir yg sedang berjuang skripsi?

jelas bagi kami ini sangat menyakiti kami yg sedang berjuang mendapatkan gelar sarjana.
"STOP NORMALISASI WISUDA SMA DENGAN MEMAKAI TOGA ""tulis akun @jelicioss.

Sosok siswi SMA yang wisuda pakai toga mirip Sarjana S1 (Instagram)

Usai unggahannya viral, S pun langsung menutup semua kolom komentar unggahnnya.

Dari beberapa unggahan yang ia bagikan, S merupakan alumni dari SMA swasta yang ada di Pamekasa, Jawa Timur.

Namun setelah videonya mengundang pro kontra, S pun diketahui memberikan klarifikasinya.

S akhirnya angkat bicara memberikan klarifikasi terkait konten wisudanya.

Pertama S tak menyangka konten wisudanya viral hingga dipermasalahkan oleh netizen.

Kemudian ia juga menyampaikan kalau penggunaan toga untuk wisuda SMA merupakan hal yang biasa dan sudah banyak dilakukan sejak dulu.

Baca juga: Disindir Punya Ayah Lumpuh, TKW Justru Berhasil Biayai Kuliah 7 Adik sampai Sarjana: Demi Mereka

Cerita lain soal momen wisuda juga viral beberapa waktu belakangan.

Seorang mahasiswi kampus di Kupang tewas di hari wisuda.

Mahasiswi tersebut sempat meminta teman-temannya hadir di hari bahagia kelulusannya.

Namun, kejanggalan muncul sebab teman-temannya diminta mengenakan pakaian hitam bak pelayat di hari wisuda si mahasiswi tersebut.

Teman-teman pun sempat mengira hal tersebut candaan.

Akan tetapi, baik keluarga maupun teman-teman dibuat kaget dengan si mahasiswi itu.

Mahasiswi bernama Anggreni Kudu Lobo tersebut mengakhiri hidupnya di hari wisudanya.

Baca juga: SOSOK Istri Dosen UIN yang Digerebek Bareng Mahasiswi Bukan Orang Sembarangan, VO Klarifikasi: Fatal

"Korban memberitahukan kepada anak-anak yang saat itu sedang bercanda dengannya mengenai acara wisudanya. Tapi korban ini bilang kalau kalian akan pergi melayat. Saat itu tidak ada tanggapan dari teman-teman lainnya," jelas teman kampus korban, Rabu (11/10/2023), dikutip dari Pos Kupang.

Sementara, keterangan dari tetangga kos mahasiswi tersebut menyebutkan sejak 9 Oktober 2023, Anggreni terlihat pergi ke kampus untuk mengikuti gladi wisuda.

Anggreni meminta izin kepada ibunya jika dia mendampingi temannya juga.

Setelah pulang dari kampus, Anggreni memberitahukan kepada ibunya jika dirinya tidak terdaftar dalam daftar wisuda.

Ibu korban sempat bertanya kepada Anggreni apakah masih bisa ikut wisuda dan korban meyakinkan ibunya jika ia akan mengikuti wisuda pada 10 Oktober 2023.

Anggreani Kudu Lobo, mahasiswi Poltekes di Kupang ditemukan tewas tak bernyawa di Kali Liliba, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Baca juga: Alasan Mahasiswi UIN Dibully Tapi Disuruh Minta Maaf, Kampus Sebut Berefek Buruk: Pelaku Mau Kenalan

Ilustrasi wisuda. (Thinkstock)

Selama berkuliah di Kupang, Anggreani tinggal di kos-kosan di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang.

Anggreani tewas diduga bunuh diri.

Pihak keluarga menolak jasad Anggreani untuk diautopsi.

"Kami tolak untuk lakukan autopsi jenazah anak kami, kami tetap terima kematiannya," kata Mariani Loda, ibunda Anggreani.

Mariani bersama keluarga menerima kematian anak mereka.

Di sisi lain ibu kos Anggreani, Agnes menjelaskan korban pamit untuk make up di jam 3 pagi.

“Setau saya, Kudu pergi wisuda, jadi di jam 3 pagi dia pergi izin untuk make up, tetapi dia tidak kembali lagi,” jelas Agnes.

Agnes melanjutkan orang tua Anggreani pada jam 5 pagi dan 8 pagi sudah meneleponnya tetapi tidak ada jawaban.

Baca juga: Terkuak Fakta Baru Skandal Dosen dan Mahasiswi UIN Lampung yang Digerebek Warga, Motif karena Nilai?

“Orang tuanya juga sempat telepon, neneknya telepon, mamanya telepon tetapi tidak ada balasan,” kata Agnes.

Lanjutnya, sekitar jam 10 pagi ada informasi kematiannya.

“Di jam 10 pagi ada informasi kematian, ada om pergi langsung lihat motornya dan kami semua langsung pergi ke Rumah Sakit Bhayangkara, saya tidak ke jembatan lagi,” ungkapnya.

Agnes syok atas kejadian tersebut sebab Anggreani merupakan anak yang ceria dan tidak menunjukan tanda apapun.

"Kami semua tidak menyangka, apalagi dia meninggal di hari bahagianya. Orang tuanya sudah datang ke Kupang sejak 29 September lalu bersama adiknya dan neneknya. Saya selaku ibu kos hanya tahu anak ini mau diwisuda,” ungkap Agnes.

Jenazah Anggreani dibawa pulang kembali ke daerah asalnya di Sumba Timur.

Keluarga dan sahabat Anggreani tak mampu membendung air mata.

Baca juga: Hancur Nasib Mahasiswi dan Dosen yang Digrebek Warga di Kamar, Sikap Istri Sah Pilu, VO: Saya Korban

Disclaimer dan kontak bantuan

Artikel ini tidak bertujuan mengglorifikasi atau menginspirasi tindakan bunuh diri.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/ 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini