Dengan kondisi hidup yang pas-pasan, jelasnya, kebutuhan untuk perlengkapan anak itu jadi sulit dipenuhi.
"Tapi harus bagaimana lagi karena kebutuhan tetap kita usahakan,” ucap Susi.
Sempat minder
Kehidupan kesehariannya masih sama seperti anak-anak lain pada umumnya.
Untuk urusan makan, dia mengaku makan 2-3 kali sehari.
"Porsinya sama seperti biasa, tidak ada yang berbeda. Saya kurang tahu juga kenapa bisa setinggi ini," tutur Sagil.
Diakuinya, dengan kondisinya yang jauh lebih besar, sempat malu atau minder.
"Dulu sempat malu karena sangat jauh beda dengan kawan seumuran saya. Sempat juga kurang pede bermain bersama kawan," ungkapnya.
"Kini saya sudah terbiasa dan percaya diri," tambahnya.
Namun, saat ini masih malu saat membeli pakaian di pasar.
Sebab ia selalu kesulitan menemukan ukuran pakaian yang sesuai.
Pakaian orang dewasa pun tak muat di badannya.
"Kalau ke pasar bersama ibu, saya juga malu saat menanyakan ukuran baju dan celana," ungkapnya.
"Coba bayangkan ukuran baju yang saya pakai XXXXL dan celana size 38. Itupun sulit ditemukan," tambahnya.
Seperti anak seusianya, Sagil masih polos.
Dia menjawab apa adanya.
Saat ditanya soal cita-citanya, dia mengatakan jika sudah dewasa ingin jadi TNI dan atlet voli.
"Saya bercita-cita sudah besar nanti akan menjadi TNI dan sebagai atlet voli, semoga terwujud,” kata Sagil sambil tersenyum.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com