Ia menuturkan, di Desa Talagasari terdapat 355 bidang yang diganti uang.
Jumlah tersebut diketahui paling banyak selama proses tahap pembebasan lahan tol di Kabupaten Garut.
Saat ini ada 99 persen bidang tanah di Desa Talagasari yang telah dibebaskan.
Tinggal tujuh bidang tanah yang belum dibayarkan karena masih menunggu kelengkapan berkas.
"Yang belum itu kita sedang menunggu berkasnya lengkap," ungkapnya kepada Tribun Priangan.
"Kemudian setelah ini kita akan lakukan di Desa Karangtengah masih di Kadungora," imbuhnya.
Ia menjelaskan, pada Pembayaran UGR Tol Getaci di Desa Talagasari tersebut, terdapat seorang warga yang menerima UGR paling tinggi selama proses pembebasan lahan.
Yakni sebesar Rp16.965.004.865 (enam belas miliar sembilan ratus enam puluh lima juta empat ribu delapan ratus enam puluh lima rupiah).
Kemudian yang terkecil nominal rata-rata yakni 400 ribu rupiah hingga 700 ribu rupiah.
"Itu yang terkecil satu meter lahan yang dibebaskannya, di Talagasari ini lebih dari 10 orang nih datanya," ungkapnya.
Rahman lantas mengimbau masyarakat yang telah menerima pencairan UGR agar menggunakan uang tersebut dengan baik dan bijak.
Warga juga diimbau agar tidak dulu mengambil uang terlalu banyak demi keamanan.
"Kemudian kemudian tanah yang sudah dibebaskan diharapkan bisa dijaga. Jangan sampai ada pihak lain yang masuk," ungkapnya.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan, informasi tentang siapa sosok yang jadi miliarder baru di Garut tersebut masih belum terungkap data rincinya.