TRIBUNJATIM.COM - Media sosial X dihebohkan peta hantu di area kampus IPB University.
Satu diantara akun X yang mengunggah peta hantu itu ialah @IPBbercanda, Sabtu (29/6/2024).
Berdasarkan gampar peta hantu tersebut, kampus yang berada di wilayah Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor itu disebut-sebut ditempati oleh banyak sekali hantu.
Sedikitnya ada 13 spot hantu yang ditandai dengan titik merah.
Mulai dari pendopo emas, kuntilanak merah, bola api, kuda nil jadi-jadian, hingga satpam terbang ada di dalam peta tersebut.
"Spot hantu di IPB, gak usah terlalu serem serem, itu makanan kita tiap hari soale," tulis akun @IPBbercanda.
Baca juga: Kisah Inspiratif Alivia Rahma Siswi SMA Purwokerto, Taklukkan 12 Kampus Ternama Dunia Jalur Beasiswa
Menyikapi hal tersebut, IPB University angkat bicara untuk meluruskan isu yang berkembang.
Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti pun tampak santai menanggapi thread soal cerita perhantuan di kampus IPB Unibersity yang sedang viral tersebut.
"Itu bukan isu serius. Cerita soal hantu itu dibuat dan dikembangkan oleh mahasiswa sepertinya buat seru-seruan saja," ujarnya saat dikonfirmasi melalui keterangannya, Rabu (3/7/2024), dikutip dari Tribun Bogor.
Yatri Indah Kusumastuti mengatakan hal itu hanyalah hiburan di sela saat libur perkuliahan.
Ia berharap kepada masyarakat agar tidak termakan guyonan semacam itu.
"Jadi kami berharap kepada masyarakat luas, tidak perlu takut untuk berkunjung dan jalan-jalan main ke kampus IPB. Kampus IPB nyaman kok untuk dikunjungi," katanya.
Lebih lanjut, ia menegaskan selama ini aktivitas di kampus IPB University tidak terganggu oleh hal-hal di luar nalar manusia.
"Kami sehari-hari hidup di kampus. Para mahasiswa banyak yang beraktivitas malam hari di kampus, suasana tetap kondusif. Tidak ada kehebohan apa-apa akibat cerita-cerita yang sedang viral tersebut," tegasnya.
Sementara itu viral sebelumnya aksi seorang anak SD asal Papu mengisi mata kuliah di Universitas Cendrawasih.
Tak sembarangan, diketahui si bocah memberi materi pelajaran berupa matematika kalkulus yang terkenal begitu sulit dan juga rumit.
Saat dipertemukan dengan bocah Papua tersebut, Elon Musk sampai kagum.
Aksi bocah yang diketahui masih duduk di bangku kelas 6 SD tersebut viral di media sosial usai diunggah akun TikTok, Sabtu (18/5/2024).
Bocah bernama Jose Nerotou tersebut pun menjadi perhatian publik.
Dalam video tersebut, Jose Nerotou terlihat tengah sibuk menjelaskan materi di depan kelas.
Masih menggunakan seragam putih merah khas siswa SD, Jose Nerotou tampak percaya diri mengajari.
Meski masih duduk di bangku SD, Jose Nerotou tampak percaya diri memberikan penjelasan dan mengajari para muridnya yang semuanya adalah mahasiswa.
Sesekali Jose Nerotou bahkan tampak mencoba berdiskusi dengan para murid soal materi matematika kalkulus yang ia ajarkan.
"Dosen cilik dari Papua," tulis unggahan tersebut.
Baca juga: Alasan Siti Mundur dari UNRI Meski UKT Jadi Rp 1 Juta, Masuk Kampus Lain dan Tak Mau Jauh dari Ayah
Penjelasan yang diberikan Jose Nerotou pun tampak begitu mudah dipahami meski materi yang tengah dibahas merupakan hal sulit.
Video Jose Nerotou juga dibagikan oleh akun Instagram @mood.jakarta.
Dalam video tersebut, Jose Nerotou dengan seragam merah putihnya tengah mengajarkan jenis-jenis kalkulus di depan kelas.
Lantas siapa sebenarnya guru Jose Nerotou?
Memiliki prestasi dan kecerdasan luar biasa, terungkap ternyata Jose Nerotou merupakan murid dari Profesor Yohanes Surya.
Yohanes Surya sendiri adalah seorang ahli fisika legendaris yang telah mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak Papua.
Ia mulai memperdalam fisika pada jurusan Fisika MIPA Universitas Indonesia hingga tahun 1986.
Kemudian ia mengajar di SMAK I Penabur Jakarta hingga tahun 1988.
Selanjutnya Yohanes Surya menempuh program master dan doktornya di College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat.
Program masternya diselesaikan pada tahun 1990 dan program doktornya di tahun 1994 dengan predikat cum laude.
Setelah mendapatkan gelar PhD, Yohanes Surya menjadi Consultant of Theoretical Physics di TJNAF/CEBAF (Continous Electron Beam Accelerator Facility) Virginia, Amerika Serikat (1994).
Walaupun sudah punya Greencard (izin tinggal dan bekerja di Amerika Serikat), Yohanes Surya pulang ke Indonesia dengan tujuan ingin mengharumkan nama Indonesia melalui olimpiade fisika (semboyannya waktu itu adalah Go Get Gold), serta mengembangkan ilmu fisika di Indonesia.
Kini bocah SD cemerlang tersebut telah berhasil dipertemukan dengan Elon Musk.
Pertemuan ini terjadi saat Elon Musk menghadiri perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Minggu (19/5/2024).
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com