"Disiram pakai air tetapi api semakin membesar. Mau membobol tembok juga tidak bisa karena ketutup mobil," ujar Asep.
Selain itu, Asep juga bercerita bahwa bosnya terus berteriak memanggil namanya sembari berusaha memadamkan api menggunakan APAR.
"Terus saya sahutin, 'Ya, ini saya bantuin nyiram'" ujar Asep.
Namun, kobaran api semakin membesar. Asep dan sejumlah karyawan kian sulit memadamkan.
Menurut Asep, bosnya susah keluar dari dalam gudang karena akses tertutup api serta penuh dengan barang-barang yang mudah terbakar.
"Sudah enggak bisa itu, karena api sudah membesar di depan dan full barang-barang," ungkap Asep.
Dengan kondisi seperti itu, Asep memperkirakan bosnya lari ke belakang gudang dan bersembunyi di kamar mandi untuk menghindari jilatan api.
"Menghindari api, lari ke belakang mungkin menghindari panas juga," ujar Asep.
Selain itu, Asep menceritakan bahwa empat karyawan gudang perabot yang tidur di samping gudang berhasil selamat dan berusaha mencari cara untuk memadamkan api.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda gudang perabot rumah tangga di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (4/7/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.
Dugaan awal penyebab kebakaran yaitu karena korsleting listrik. Namun, dugaan tersebut belum bisa dipastikan hingga hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) diumumkan.
Musibah kebakaran tersebut menyebabkan lima anggota keluarga tewas, yang terdiri dari Suryan (bapak), Nelly Lisayanti (ibu), Zahra (18) anak, Alma (6) anak, dan Endah (16) keponakan.
Kebakaran menghanguskan rumah dan gudang perabotan rumah tangga milik Suryana.
Satu Keluarga Tewas
Satu keluarga korban tewas kebakaran bangunan distributor parabot yang terjadi di rumahnya di Jalan H Jain RT 2 RW 8, Kelurahan Jati Kramat, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, segera dimakamkan.