Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni buka suara menanggapi aksi protes warga Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Lumajang, terkait jalan rusak, dengan menanam pohon pisang di jalan, Rabu (10/7/2024).
Indah Wahyuni mengatakan, saat ini aset jalan tersebut merupakan milik desa, dengan tujuan agar desa dapat memperbaiki sendiri kerusakan jalan.
Diketahui, jalan rusak tersebut merupakan akses kendaraan tambang pasir.
"Itu ke desa pada 2 tahun lalu. Sebelumnya merupakan aset kabupaten. Tapi karena pemerintah belum ada anggaran, akhirnya jalan itu diserahkan ke desa, dengan harapan desa tersebut dapat memperbaiki jalan itu," beber Indah ketika dikonfirmasi.
Indah mempertanyakan kemampuan Pemerintah Desa Condro menyikapi persoalan jalan rusak tersebut.
"Namun ternyata sampai saat ini desa belum bisa memperbaiki. Sudah diperbaiki tapi cuman separuh," ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Yuyun itu memahami keinginan warga agar jalan itu kembali kepada aset Pemkab Lumajang.
Menurut Indah, peralihan aset bisa saja dilakukan, tapi membutuhkan waktu.
"Ketentuannya jika dikembalikan itu pada lima tahun. Jadi baru bisa pada tahun 2028," katanya.
Sebelumnya, warga Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), menanam puluhan pohon pisang di ruas jalan sepanjang 1,2 kilometer, Rabu (10/7/2024).
Penanaman pohon pisang dilakukan warga, sebagai simbol memprotes kerusakan jalan yang tak kunjung mendapat perbaikan.
Baca juga: Warga Lumajang Tanam Pisang di Jalan Rusak, Kesal Tak Kunjung Ada Perbaikan
Warga jengah setiap hari melewati jalanan rusak nan berdebu.
"Masyarakat sudah tidak tahan dengan debu dan jalanan bergelombang. Ini tentu membahayakan masyarakat pengguna jalan," ujar warga bernama Sujimun ketika dikonfirmasi.
Sujimun menerima informasi jika jalan tersebut secara status beralih ke jalan desa, setelah sebelumnya merupakan jalan kabupaten.