Thanh Hong pun membeberkan kondisi fisik putranya yang kini dalam keadaan stabil.
Namun ternyata kondisi mental sang putra tidaklah baik-baik saja.
Bocah tersebut sering menangis saat tidur.
“Dia sering menangis saat tidur,” kata Thanh Hong, mengutip dari SCMP, Sabtu (18/5/2024).
Ia tidak menyangka sang anak justru dianiaya oleh guru yang ia percaya.
“Manajemen TK pernah meyakinkan kami bahwa guru di sini tidak pernah memukuli anak-anak. Saya tidak pernah menyangka anak saya akan dianiaya oleh gurunya,” pilu Thanh Hong.
Baca juga: Meski Beda Usia 14 Tahun, Siswa SMA Kejar Cinta Bu Guru, Sengaja Remidi & Datang Terlambat
Saat ini si bocah akan tinggal di rumah sampai kondisi mentalnya membaik dan bisa kembali bersekolah.
Guru tersebut juga menampar wajah dan memukul kepala muridnya menggunakan benda plastik.
Hal tersebut ia lakukan sebagai bentuk hukuman lantaran si murid diduga telah merusakkan mainan.
Pemerintah setempat telah memerintahkan taman kanak-kanak tersebut untuk menghentikan operasinya setelah skandal tersebut terungkap.
Pemerintah juga menyarankan agar orang tua memindahkan anak-anak mereka ke taman kanak-kanak lain.
“Kami akan menangani kasus ini dengan serius dan pastinya tidak akan memberikan keringanan hukuman apa pun,” kata Lam Dinh Thang, pejabat pemerintah setempat.
Guru tersebut mencoba menawarkan kompensasi kepada keluarga anak laki-laki berusia lima tahun tersebut, namun kesepakatan tidak tercapai, kata laporan itu.
Hingga kini belum jelas hukuman apa yang akan diterima oleh guru tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com