Kendati demikian, Moerdjoko menjelaskan, pihaknya menyadari dengan anggota yang banyak mempunyai corak ragam latar belakang kehidupan yang macam-macam.
Dan ia tetap akan optimis untuk bersama-sama membina generasi muda, agar kehadirannya dapat bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara.
Baca juga: UPDATE Kasus Pesilat Keroyok Polisi, Polres Jember Tangguhkan Sementara Kegiatan PSHT
Kemudian, teruntuk anggota kepolisian yang menjadi korban pengeroyokan tersebut. Ia menyampaikan permohonan maaf, dan berharap korban dapat segera sembuh dan pulih seperti sediakala untuk dapat kembali bertugas mengayomi masyarakat.
"Nanti kami secara khusus akan memohon bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, bahwa sinergitas dan kerja sama dalam rangka pembinaan generasi muda, khususnya insan pencak silat di Jatim, ini bisa lebih efektif dan lebih ditingkatkan, sehingga kita mampu menjaga jatim tetap kondusif, terutama di tahun ini tahun politik," ujarnya.
"Dan alhamdulillah pelaksanaan pemilu telah berlalu dan aman dan masih ada tahapan pilkada, kita juga berharap insan pencak silat mampu ikut bersama sama menjaga kamtibmas Jatim bersama-sama," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, pihaknya juga telah memberikan masukan dan imbauan kepada Pengurus Pusat PSHT untuk senantiasa terus berbenah dalam membina anggotanya.
Selain, agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. Upaya tersebut, juga dimaksudkannya agar masyarakat yang tergabung dalam Perguruan Pencak Silat tersebut dapat ikut membantu aparat penegak hukum dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Sekaligus mudah mudahan ke depan PSHT menjadi satu Perguruan pencak silat yang dicintai masyarakat. Jangan makin dibenci masyarakat. Tindakan tindakan seperti ini, akan sangat memicu terjadinya instabilitas keamanan khususnya di Jatim," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Mahameru Mapolda Jatim.
Sekadar diketahui, dikutip dari Kompas.com, sebanyak 22 anggota Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) ditangkap usai mengeroyok polisi pada Selasa (23/7/2024) di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengungkapkan, puluhan orang tersebut sudah diserahkan langsung oleh pengurus PSHT ke kantor polisi.
Sementara, beberapa orang lain yang terindikasi melakukan pengeroyokan telah dijemput paksa oleh petugas. Berikut kronologi pengeroyokan polisi di Jember oleh oknum pesilat PSHT.
Mengenai duduk perkara oknum PSHT keroyok polisi, Senin (22/7/2024), peristiwa itu bermula ketika anggota Polsek Kaliwates, Jember melakukan patroli pada Senin (22/7/2024) pukul 01.00 WIB.
Kelima anggota Polsek Kaliwates yang melakukan patroli adalah Aiptu Agus Sutikno, Aipda Kusnadi, Aipda Parmanto Indrajaya, Bripka Radya, dan Bripka Andre. Mereka melakukan patroli dan pengamanan di Jalan Hayam Wuruk, Kaliwates, tepatnya di lampu merah simpang tiga Transmart.
Bayu Pratama menuturkan, kelima anggota tersebut melakukan pengaturan lalu lintas karena oknum pesilat PSHT sedang konvoi dan memblokade jalan di simpang tiga Transmart. Mereka juga menghalau rombongan anggota PSHT yang ingin menutup jalan tersebut.
Aiptu Agus Sutikno dan Aipda Kusnadi kemudian memberikan imbauan untuk tidak menutup jalan.