Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Dinamika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang 2024 semakin menarik. Para pemuda yang selama ini dianggap antipati terhadap politik, kini mulai menunjukkan taringnya.
Seperti yang dilakukan puluhan pemuda di Kabupaten Jombang ini, mereka dengan berani mendeklarasikan dukungan mereka terhadap satu sosok kuda hitam di Pilkada Jombang 2024, yakni Sugiat.
Sugiat sendiri merupakan Penjabat (Pj) Bupati Jombang yang beberapa hari terakhir mengundurkan diri dari jabatannya setelah 10 bulan memimpin di Kota Santri.
Bertempat di Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, puluhan pemuda dari lintas kecamatan ini menamai mereka kedalam sebuah komunitas, Milenial dan Gen Z Pro Sugiat atau (MProS).
Sejak pukul 15.00 WIB para pemuda penuh semangat ini sudah berkumpul di Base Camp MProS tersebut. Agenda deklarasi ini bukan hanya sekedar cuap-cuap bibir semata, namun dibungkus dengan diskusi serius.
Baca juga: Hari Terakhir Berkantor di Pemkab Jombang, Sugiat Ancang-ancang Menatap Pilkada Serentak 2024
Diskusi tersebut diperuntukkan menimbang dan mengkaji peta politik di Kabupaten Jombang dan segala keluh-kesah para pemuda selama dipimpin beberapa pemimpin yang berbeda.
"Kami harus menentukan sikap dalam Pilkada 2024 Jombang. Milenial dan Gen Z tidak boleh apatis. Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap masa depan milenial dan Gen Z," ucap Ahmad Danail Miqdad, Koordinator MProS saat dikonfirmasi awak media di Posko Sawiji, Jogoroto pada Minggu (28/7/2024).
Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu menambahkan, pihaknya menilai sinkronisasi untuk memilih calon pemimpin selama lima tahun kedepan sangat krusial.
"Nama-nama yang sudah beredar, masing-masing memiliki plus minus. Setelah mengkaji lebih dalam, kami memutuskan untuk mendukung langkah mantan Pj Bupati Jombang Sugiat maju di Pilkada Jombang," ujarnya.
Baca juga: Jelang Pilkada 2024, PMII Jombang Sowan ke Pj Bupati Sugiat Minta ASN Jaga Netralitas
Ia menilai, Kabupaten Jombang butuh sosok baru yang inovatif, responsif, tegas dan cerdas. Terlebih, nilai plus bagi para calon pemimpin yang bisa mengayomi serta mewadahi keinginan anak muda di Jombang.
"Butuh daya tarik baru untuk membangun Kabupaten Jombang. Ide kedepan harus lebih maju tidak hanya berkutat di situ-situ saja jika tidak mau tergilas perkembangan zaman," katanya.
Dirinya juga memberikan contoh, bahwa Kabupaten Jombang sudah seperti 'masbuk' alias hanya menjadi makmum. Sementara kabupaten lain sudah mulai melakukan inovasi pembangunan.
"Dulu, cerita orang tua kita, masih ada kebanggaan, seperti Taman Tirta Wisata atau yang pernah terkenal dengan sebutan TW. Sekarang, taman itu menjadi rumah hantu, menakutkan. Padahal, ada pesawat yang bisa menjadi bahan edukasi anak-anak kita. Tidak ada investor masuk ke Jombang, mengapa? Ini serius," tanyanya.
Karena itu, MproS yang nantinya ia pimpin bermaksud mengundang Panwas Pilkada Jombang guna penajaman terkait apa saja yang dilarang dalam kampanye Pilkada.