TRIBUNJATIM.COM - Serangan Israel di jalur Gaza tak kunjung berhenti hingga menewaskan 36.171 korban jiwa.
Tak hanya korban jiwa, warga di sana tak habis-habisnya merasakan ketakutan atas perang yang berlangsung.
Salah satunya adalah wanita bernama Alaa al-Nimer yang tengah mengandung anak ketiganya.
Dia bahkan merasakan kontraksi saat bom Israel terdengar di dekatnya.
Lantas, seperti apa perjuangan Alaa saat itu?
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Nasib Israel Serang Gaza, Atletnya Dihujat saat Tanding Olimpiade 2024, Bendera Palestina Berkibar
Alaa al-Nimer (34) adalah ibu tiga anak yang sudah beberapa kali mengungsi di Jalur Gaza karena adanya perang.
Dia berbagi pengalamannya ketika harus melahirkan bayinya di jalanan. Kini bayi perempuan itu sudah berusia enam bulan.
"Bayi perempuan saya lahir di jalanan," dia menjelaskan dengan malu-malu, sebagaimana diberitakan Al Jazeera pada Minggu (28/7/2024).
Dia menggambarkannya sebagai hari tersulit dalam hidupnya ketika melahirkan bayi di jalanan.
Dia dan suaminya, Abdullah (36) serta dan putra mereka, Mohanned (7) serta Yamen (5) telah berpindah sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023.
Ketika rumah mereka di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza menjadi sasaran pada bulan Oktober, keluarga tersebut pertama-tama pindah ke rumah kerabat dan kemudian ke rumah tetangga.
"Kami mengungsi lebih dari 11 kali," kata Alaa dengan suara lelah.
Keluarganya memutuskan untuk tetap tinggal di Gaza utara meskipun pasukan Israel memerintahkan orang-orang untuk pindah ke selatan.
"Itu adalah masalah prinsip. Kami menyadari bahwa tidak ada tempat yang aman," tutur dia.