Bahkan puluhan warga juga menghibahkan sebagian tanahnya untuk dijadikan jalan sepanjang 7 km.
Namun pengorbanan warga ini sia-sia, karena tanah yang sudah terlanjur dilepas itu tidak diketahui siapa penanggung jawabnya.
“Sekarang kami menuntut perbaikan jalan seluruhnya. Setelah itu baru kejelasan status jalan itu,” tegas Heriyanto.
Warga juga menuntut peran dari Perhutani yang juga punya andil pada kerusakan jalan itu.
Selama ini pihak Perhutani juga menggunakan jalan ini untuk mengangkut hasil hutan mereka.
Karena itu, warga menuntut proses pemanfaatan lahan Perhutani untuk kepentingan bersama ini tidak dipersulit.
“Ada jalan inspeksi sepanjang 7 kilometer yang masih diperdebatkan. Warga saja sudah ikhlas merelakan jalannya, Perhutani juga mohon jangan mempersulit,” tambahnya.