TRIBUNJATIM.COM - Sosok Yahya Sinwar, ditunjuk menjadi pimpinan politik menggantikan Ismail Haniyeh yang meninggal.
Diketahui, Ismail Haniyeh meninggal di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.
Diduga Ismail Haniyeh meninggal karena diduga diserang Israel.
Kini Yahya Sinwar menjadi pimpinan politik Hamas seperti yang diberitakan Reuters, Rabu (7/8/2024).
Hal itu diungkap oleh Hamas.
Baca juga: Sosok Ismail Haniyeh, Bos Hamas Dikabarkan Meninggal Terkena Serangan Israel, Simak Kronologinya
"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan sang syahid, Komandan Ismail Haniyeh, semoga Allah merahmatinya," kata gerakan itu dalam sebuah pernyataan singkat.
Yahya Sinwar dikenal sebagai orang yang diduga memelopori serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Dia adalah pemimpin Hamas yang paling berkuasa usai Ismail Haniyeh meninggal.
Lalu, siapa itu Yahya Sinwar yang kini menjadi pemimpin politik Hamas?
Profil Yahya Sinwar
Yahya Sinwar lahir pada 1962 di kamp pengungsi warga Palestina di Kota Khan Younis, Gaza selatan. Keluarganya terpaksa mengungsi selama perang jelang pembentukan Israel.
Pada 1987, Hamas kemudian dibentuk. Yahya lalu bergabung dengan Hamas pada akhir 1980-an, dikutip dari The New York Times, Selasa.
Pendiri Hamas, Sheik Ahmed Yassin merekrut Yahya sebagai kepala unit keamanan internal bernama Munazzamat al Jihad w'al-Dawa atau Al Majd.
Dia bertugas menemukan dan menghukum orang-orang yang diduga melanggar hukum moralitas Islam atau bekerja sama dengan Israel.
Catatan pengadilan Israel menuliskan Yahya dipenjara pada 1988 karena membunuh empat orang Palestina yang dituduh murtad atau bekerja sama dengan Israel.
Catatan lain menunjukkan dia dijatuhi empat hukuman seumur hidup berturut-turut karena menculik dan membunuh dua tentara Israel pada 1989, dilansir dari Forbes, Selasa.