Berita Internasional

Sosok Yahya Sinwar, Pimpinan Hamas Menggantikan Posisi Ismail Haniyeh yang Tewas Diserang Israel

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yahya Sinwar berpidato di Kota Gaza, pada April 2023 lalu - Ia telah ditunjuk jadi pemimpin politik Hamas yang baru, menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas terbunuh di Teheran, Iran.

Saat dipenjara selama lebih dari dua dekade, Yahya kerap menerjemahkan ke bahasa Arab puluhan ribu halaman otobiografi berbahasa Ibrani tulisan mantan kepala badan keamanan Israel, Shin Bet.

Tulisan itu berguna untuk mempelajari taktik Israel.

Dia juga menulis novel The Thorn and the Carnation di penjara. Novel itu menceritakan seorang anak laki-laki Gaza bernama Ahmed yang keluar dari persembunyian selama perang Arab-Israel 1967 dan hidup di bawah pendudukan Israel.

Selama dipenjara, Yahya diketahui mencoba melarikan diri beberapa kali.

Caranya dengan menggali lubang di lantai sel.

Dia juga dapat menghubungi pemimpin Hamas di luar penjara lewat ponsel selundupan atau pesan dengan perantara pengacara dan pengunjungnya.

Yahya menjadi pemimpin Hamas

Yahya bebas pada 2011 dalam pertukaran tahanan besar-besaran dengan Israel.

Lebih dari 1.000 tahanan Israel dibebaskan dengan imbalan tentara Gilad Shalit yang ditangkap Hamas.

Setelah dibebaskan, Yahya menikah dan memiliki anak.

Namun, dia jarang membicarakan keluarganya di muka umum.

Yahya kemudian kerap terlibat dalam pertempuran Hamas melawan Israel.

Pada 2015, Departemen Luar Negeri AS menetapkannya sebagai teroris global.

Dia juga dikenai sanksi oleh Inggris dan Perancis.

Pada 2017, Yahya terpilih sebagai pemimpin Hamas di Gaza. Dia terpilih kembali untuk masa jabatan kedua selama empat tahun pada 2021.

Sebagai pemimpin Hamas, dia dikenal sering mengkritik kepala Otoritas Palestina dari Partai Fatah, Mahmoud Abbas yang menguasai Tepi Barat.

Halaman
123

Berita Terkini