Berita Gresik

Kiai yang Dilaporkan Santriwati atas Dugaan Pelecehan di Gresik, Akhirnya Penuhi Panggilan Polisi

Penulis: Willy Abraham
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Gresik. Kiai di Gresik yang dilaporkan santriwati penuhi panggilan

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Seorang kiai pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik diduga melecehkan korban asusila yang dititipkan salah satu dinas di Gresik memenuhi panggilan polisi.

Seorang kiai asal Kecamatan Dukun itu datang tidak sendiri. Dia didampingi oleh istri dan kuasa hukumnya.

"Datang hari ini memenuhi panggilan," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (12/8/2024).

Kedatangan Kiai tersebut untuk memenuhi panggilan polisi dalam pemeriksaan sebagai saksi.

Kasus dugaan pelecehan seksual kepada salah satu korban bernama CS berusia 16 tahun.

Baca juga: Santriwati di Gresik Jadi Korban Pelecehan Kyai Pengasuh Ponpes di Dukun, Kasus Diselidiki Polisi

Diketahui peristiwa memilukan dialami oleh remaja putri berinisial CS diduga menjadi korban pelecehan oknum kiai berinisial AM, salah seorang pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur.

Korban CS berada di ponpes tersebut dikarenakan usai menjadi korban pencabulan yang dialami olehnya pada tahun 2021, pada saat itu korban masih berusia 16 tahun. Pelakunya adalah orang lain.

Oleh dinas terkait, CS kemudian dititipkan ke ponpes asuhan AM dengan maksud menjalani trauma healing.

Namun bukan trauma healing yang didapat, CS malah justru mendapat pelecehan dari AM.

Aksi tidak pantas yang dialami kemudian diceritakan oleh CS kepada orangtuanya, yang lantas diteruskan dengan laporan kepada pihak kepolisian.

Ketua DPRD Gresik Much. Abdul Qodir angkat bicara kasus dugaan asusila yang dilakukan oleh oknum kiai pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

Baca juga: Nasib Fuji Terkena Pelecehan tapi Disalahkan, Geram Beri Peringatan Keras, ‘Lebih Baik Digebuk’

Baca juga: Melihat Tradisi Sedekah Laut Nelayan Sukorejo Gresik, Miniatur Perahu Diarak Keliling Desa

Qodir sapaan akrabnya juga baru mendengar berita ini. Jikalau ini benar, maka menurutnya Gresik ternyata harus benar-benar serius mengantisipasi kasus yang sama.

"Jangan karena kita sudah masuk kategori kabupaten ramah anak, tapi kejadian kekerasan kepada anak terus terjadi. Peran keluarga berencana, perlindungan perempuan dan anak saya kira perlu dikongkritkan. Memberi edukasi kepada anak anak yang rentan menjadi sasaran kejahatan anak, agar anak-anak yang rentan itu bisa mengantisipasi agar perbuatan bejat ini tidak terjadi," bebernya.

Qodir menegaskan, hal ini sudah tidak bisa lagi direspon dengan tindakan yang biasa-biasa.

"Ini sudah tidak bisa lagi kita bertindak biasa-biasa, normatif harus ada langkah kongrit karma semakin maraknya harus kejahatan kepada anak dan dibekali agar ketika anak anak ini punya keberanian melawan ketika siapapun dia yang mencoba berbuat kurang pantas dan mengarah pada pelecehan," tegasnya. 

Berita Terkini