TRIBUNJATIM.COM - Guncangan besar di Jepang beberapa lalu menjadi sorotan.
Potensi gempa bumi berkekuatan besar pun kembali menjadi topik hangat perbincangan.
Adapun Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyinggung kekhawatiran para ilmuwan Indonesia tentang seismic gap atau wilayah yang tidak mengalami gempa besar dalam waktu lama di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut pada Minggu (11/8/2024).
Permodelan dari para ilmuwan Indonesia dan BMKG menunjukkan adanya potensi gempa besar pada dua zona megathrust tersebut.
Daftar zona megathrust yang ada di Indonesia
Tapi, selain dua megathrust tersebut, Indonesia juga dikelilingi oleh banyak titik megathrust lain.
Dikutip dari Kompas.com, ada 16 titik megathrust yang mengelilingi Indonesia, yaitu:
- Aceh-Andaman
- Nias-Simeulue
- Kepulauan Batu
- Mentawai-Siberut
- Mentawai–Pagai
- Enggano
- Selat Sunda Banten
- Selatan Jawa Barat
- Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur
- Selatan Bali
- Selatan NTB
- Selatan NTT
- Laut Banda Selatan
- Laut Banda Utara
- Utara Sulawesi
- Subduksi Lempeng Laut Pilipina.
Baca juga: Ancaman Gempa Bumi Megathrust di Indonesia, Penjelasan dari BMKG, Tinggal Menunggu Waktu Terjadi?
Saat diwawancarai KOMPAS.com tahun 2018, Daryono menjelaskan, zona megathrust terbentuk ketika lempeng samudera bergerak ke Bawah menunjam lempeng benua dan menimbulkan gempa bumi.
Zona megathrust di Indonesia sendiri sudah terbentuk sejak jutaan tahun saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan.
Karena menjadi wilayah sumber gempa, zona ini dapat memunculkan gempa bumi dengan berbagai magnitudo dan kedalaman.
Meski memiliki potensi menimbulkan gempa besar, tapi zona megathrust juga kerap menimbulkan gempa berbekuatan kecil.
"Data menunjukkan Sebagian besar gempa yang terjadi di zona megathrust adalah gempa kecil dengan kekuatan kurang dari M 5,0," kata Daryono.
Apakah selalu menimbulkan potensi tsunami?
Daryono juga mengungkap berdasar kajian kegempaan, setiap zona megathrust tersebut memiliki potensi gempa yang berbeda.
Selain itu, Daryono juga menegaskan tidak setiap gempa megathrust menimbulkan tsunami.