Berita Viral

Nasib Mbah Suwono Tiap Hari Tidur di Bawah Jembatan Tol, Berjuang Hidup Jadi Pemulung, Tak Punya KTP

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib Mbah Suwono Tiap Hari Tidur di Bawah Jembatan Tol, Berjuang Hidup Jadi Pemulung, Tak Punya KTP

TRIBUNJATIM.COM - Kisah Mbah Suwono, pemulung yang tinggal di pinggir tol viral di media sosial.

Tiap hari Mbah Suwono tidur di bawah jembatan tol.

Kini nasib Mbah Suwono mujur karena mendapat bantuan.

Penampilannya pun tak lusuh lagi.

Kisah Mbah Suwono viral setelah dibagikan akun TikTok @anakkos490.

Mbah Suwono mengaku dirinya asli dari Lamongan, Jawa Timur.

Namun kini ia tinggal di pinggir tol yang ada di Surabaya. 

"Saya dimana-mana tempatnya, asli Lamongan," kata Mbah Suwono dikutip Tribunjabar.id, Senin (19/8/2024).   
 Ia mengaku biasa tidur di bawah jembatan tol.

Pengunggah pun mengatakan Mbah Suwono itu tinggal dekat jembatan tol.

"Jadi bapak ini biasa-nya di daerah deket jembatan tol, yg mau mengarah ke masjid agung Surabaya temen2..
-semoga di pertemukan sama keluarga-nya. amin ya Allah," tulisnya dalam keterangan unggahan, melansir dari TribunJabar.

Baca juga: Mbah Minati Polisikan Anak Cucu Mantu karena Ambil Jeruk di Kebunnya, Kini Digugat Balik soal Tanah

Dalam unggahan lain di akun yang sama, Mbah Suwono kembali didatangi pengunggah.

Ia memberikan sarung untuk tidur Mbah Suwono.

Pengunggah pun sempat memberi tawaran untuk tinggal di kos.

Namun, Mbah Suwono menolak, ia masih ingin tetap tinggal di situ.

Mbah Suwono mengaku sudah lama tinggal di jembatan tol tersebut. 

Mbah Suwono mengatakan ia berasal dari Gondang, Lamongan yang kini sudah menjadi waduk. 

Ia sempat transmigrasi ke Kalimantan namun kembali ke Surabaya.

Ia bekerja sebagai buruh bangunan hingga mencari rongsokan.

Baca juga: Jual Kue Cucur Rp5 Ribu, Mbah Asni Tulang Punggung 2 Cucu Meski Pincang, Seminggu Dapat Rp75 Ribu

Mbah Suwono mengaku bersedia ke Dinas Sosial dan sejenisnya ketika ia sudah sakit parah.

Video itu mencuri perhatian Ketua Yayasan Griya Lansi Malang, Arief Camra.

Hingga akhirnya, Arief Camra pun langsung mencari keberadaan Mbah Suwono.

Melalui akun TikTok @mbahsuwono, Arief Camra mengunggah saat dirinya mencari keberadaan Mbah Suwono.

Lokasi tempat tinggal Mbah Suwono itu tampak dipenuhi dengan rerumputan.

"Usai salat subuh tadi saya mencari (Mbah Suwono) ternyata lokasinya susah sekali," kata Arief Camra saat bertemu dengan Mbah Suwono, 13 Agustus 2024 lalu. 

Untungnya Mbah Suwono masih ada di tempat tinggalnya itu. 

Ia terlihat canggung saat ditanya-tanya oleh Arief Camra.

Hingga akhirnya, Arief Camra pun menjelaskan kedatangannya yang ingin membawa Mbah Suwono ke tempatnya.

"Merayu lansia terlantar di lingkar jalan tol, untuk diajak ke Griya Lansia. Senin 13 Agustus 2024," tulis Arief Camra.

Membujuk Mbah Suwono agar mau ikut Griya Lansia pun membutuhkan waktu dua jam.

Ia sempat menolak dengan berbagai alasan.

Namun, Arief Camra pun meyakinkan bahwa hidup Mbah Suwono akan terjamin jika tinggal di Griya Lansia Malang.

Dalam video berikut yang diunggahnya pun menunjukkan tempat tinggal Mbah Suwono yang tidak layak.

Terlihat kasur yang sudah rusak dan tanpa ada atap apapun.

Kemudian terdapat sumur yang biasa dipakai Mbah Suwono.

Hingga akhirnya, Mbah Suwono pun mau menerima tawaran dari Arief Camra.

"Beliau bersedia diajak ke Griya Lansia, tapi ingin menitipkan sepeda ke temannya," kata Arief.

Baca juga: Jualan Sapu Lidi Rp2 Ribu, Mbah Eroh Kini Dapat Rezeki Rp42 Juta, Nangis Tak Lagi Tinggal di Gubuk

Dalam unggahan berikutnya, Arief Camra menyebutkan bahwa Mbah Suwono tidak memiliki identitas apapun. 

"Bahkan, KTP pun beliau tidak punya," tulisnya.

Hal tersebut lah yang membuat Mbah Suwono tidak memiliki akses bantuan apapun dari pemerintah.

"Beliau tidak punya akses bantuan apapun dari pemerintah. Baik akses ekonomi maupun kesehatan. Karena tidak punya data kependudukan," lanjutnya.

Kini, lansia 74 tahun itu pun sudah berada di Griya Lansia Malang.

Mbah Suwono mulai dirawat di tempat tersebut.

Ia juga dibersihkan setelah lama tinggal di pinggir tol.

Selain itu, Mbah Suwono pun akan difokuskan dengan berbagai kegiatan di Griya Lansia Malang tersebut.

Penampilannya kini berbeda sudah bersih dan tidak lusuh lagi.

Baca juga: Guru Sulasmiyati Antar Jemput Siswa SD yang Rumahnya Jauh Naik Dorkas Bekas, Kepsek Bantu Perawatan

Sementara itu, kolong jembatan Soekarno yang ada di Kota Manado kini jadi tempat tinggal bagi beberapa warga.

Ada sekitar belasan warga yang bersantai di kolong jembatan Soekarno Manado, Rabu 31 Januari 2024 saat dikunjungi Tribunmanado.co.id.

Namun tidak semua warga tinggal disana. Ada juga beberapa warga yang hanya datang untuk beristirahat.

Hamzah salah satu warga mengatakan alasan tinggal di kolong jembatan Soekarno Manado karena kekurangan biaya.

Ia adalah seorang pedagang di Pasar Bersehati Manado.

Namun, pendapatan yang kian berkurang membuatnya terpaksa tinggal di kolong jembatan Soekarno.

"Sejak subuh jualan sampai siang. Awalnya hanya istirahat disini tapi karena kekurangan biaya, kami akhirnya tinggal," ungkapnya.

Ia mengatakan tidur di kolong jembatan di siang hari sangatlah sejuk.

Namun, pada malam hari cuacanya sangatlah dingin.

"Kalau malam dingin. Tapi yah karena kekurangan biaya kami harus tinggal disini," katanya lagi.

Pria asal Gorontalo tersebut tinggal dibawah kolong jembatan Soekarno bersama anak dan istrinya.

"Anak saya sekarang umur empat tahun. Tapi saya sempat ngekost lalu tak mampu bayar lagi," ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini