TRIBUNJATIM.COM - Seorang dokter berusia 31 tahun di India tewas dirudapaksa belasan pria di rumah sakit tempatnya bekerja.
Peristiwa ini lantas menjadi perhatian secara nasional dan internasional.
Petugas medis pun mogok kerja demi menuntut keaman bekerja.
Suporter bola bahkan turut serta menyuarakan keadilan atas kejadian tersebut.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: WN India Kuras Uang Rekan Senegaranya Rp 35 Miliar, Korban Curiga usai Setor Lagi Modal Besar
Peristiwa ini menimpa dokter di kota timur Kolkata minggu lalu.
Wanita ini diperkosa dan dibunuh saat tugas di rumah sakit.
Dokter yang dibunuh ditemukan di ruang seminar rumah sakit pendidikan, yang menunjukkan bahwa ia pergi ke sana untuk beristirahat selama 36 jam kerja.
Otopsi mengonfirmasi adanya kekerasan seksual dan, dalam sebuah petisi ke Pengadilan Tinggi Kolkata, orangtuanya menduga putri mereka diperkosa oleh banyak atau sekelompok orang.
Kasus itu membuat kemarahan para dokter di India.
Lantaran pada Jumat (16/8/2024) ini belum mereda, para dokter atau petugas medis menyerukan penutupan layanan rumah sakit secara nasional.
Atau mereka mengajak mogok kerja secara nasional pada Sabtu (17/8/2024) besok selama 24 jam.
Baca juga: Turis India Berulah Akibat Tak Mau Antre Foto di Bali, Naikkan Kaki ke Meja Hingga Ancam Driver
Dikutip dari Reuters, kasus ini mirip dengan pemerkosaan dan pembunuhan beramai-ramai yang terkenal terhadap seorang mahasiswa berusia 23 tahun di bus yang bergerak di New Delhi pada 2012.
Karena itu, tewasnya dokter berusia 31 tahun yang juga diperkosa itu memicu protes nasional di kalangan dokter.
Asosiasi Medis India (IMA), kelompok petugas medis terbesar di negara itu, mengatakan akan menerapkan penutupan sebagian besar departemen secara nasional.