Padahal, kata dia, warga sudah berulangkali menyampaikan kondisi infrastruktur jalan tersebut kepada Pemerintah, tetapi hingga kini tak kunjung diperhatikan.
"Kalau omong merdeka, sesungguhnya kami di sini belum merdeka. Jadi ini upaya kami supaya bisa merdeka," kata Yosef saat dihubungi Minggu (18/8/2034), melansir dari Kompas.com.
Ia berharap Pemerintah segera memerhatikan jalan menuju daerah itu.
Sebab, jalan yang buruk itu berdampak pada perekonomian masyarakat yang tak kunjung naik.
"Harga barang kebutuhan pokok mahal. Nilai jual komoditi pertanian juga sangat rendah karena jalan yang rusak," imbuh dia.
Baca juga: Alasan Dinas PUTR Lumajang Sebut Perbaikan Jalan Rusak Tak Bisa Langsung Diperbaiki Pemkab
Sebelumnya viral aksi warga rela patungan Rp50 ribu demi uruk jalan yang rusak parah.
Kondisi ini terjadi di Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, Jakarta Utara.
Meski berada di kota besar, Jalan Dermaga Ujung 1 justru didominasi tanah merah dengan kontur yang tidak merata.
Jalan itu semakin sulit dilalui ketika hujan tiba.
Pasalnya, air akan menggenang di beberapa titik.
Genangan air tersebut membuat Jalan Dermaga Ujung 1 menjadi sangat licin dan becek sehingga sulit untuk dilalui.
Selama ini, warga selalu patungan untuk menguruk jalanan dengan kerikil dan puing bekas agar jalan tersebut bisa dilalui dan tak selalu becek.
Namun, tumpukan kerikil dan puing bekas justru membuat jalan ini semakin tak nyaman ketika dilalui.
Setiap pengendara harus berhati-hati ketika melintas.
Jika tidak, pengendara bisa saja terjatuh karena tergelincir tanah yang sudah bercampur air atau batuan.