Tak lama setelah itu, korban dijemput oleh orangtuanya dan langsung dilarikan ke RSUD Ciawi karena muntah darah.
Namun, saat tiba di RSUD Ciawi, nyawa korban tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia.
"Korban sempat dituntun oleh pelaku, sebelum dijemput orangtuanya untuk dibawa ke rumah sakit, dan dinyatakan meninggal dunia di RSUD Ciawi pada Kamis," tuturnya.
Hasil pemeriksaan diketahui bahwa korban mengalami luka lebam di bagian kepalanya.
Korban kemudian dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta, guna dilakukan otopsi atau pengecekan seluruh bagian tubuh korban.
Kini, penyidik kepolisian masih berupaya menelusuri keberadaan pelaku di sekolahnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku menghilang setelah menganiaya korban.
"Saat ini pihak kepolisian masih mencari keberadaan pelaku dan terduga pelaku lainnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ridwan tewas setelah diduga dianiaya oleh sejumlah temannya di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi pada Rabu (4/9/2024) sekitar pukul 18.30 WIB tepatnya di Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Air Mata Safarudin Anak Gadis Tewas Dirudapaksa Tapi 3 Tersangka Tak Ditahan, Tagih Keadilan Polisi
Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan mengatakan bahwa korban awalnya ditemukan dalam kondisi muntah darah.
Namun sehari kemudian, korban dinyatakan meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.
"Berdasarkan keterangan orangtuanya, saat ditemukan korban dalam kondisi muntah darah. Kemudian, korban dilarikan ke klinik 24 jam karena kondisi semakin memburuk hingga akhirnya dibawa ke RSUD Ciawi," ujar Dedi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9/2024)
Baca juga: Air Mata Haru 1 Aula Lihat Yeni Digendong Ayah Terima Ijazah dari Rektor, Sempat Terancam Tak Wisuda
Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan perundungan atau bullying di kalangan pelajar.
Tak hanya itu, dokter muda juga diduga mengakhiri hidup setelah mendapat bullying dari senior.