Video aksi penggerudukan tersebut sempat viral di media sosial.
Tampak sejumlah anggota ormas mengeroyok dan mengacak-acak lapak dagangan buah milik pedagang berinisial AR.
Bahkan toko buah milik AR mengalami kerusakan akibat lemparan batu.
Pemilik toko buah, Ron, menceritakan kronologi penggerudukan yang dilakukan oleh sekelompok ormas tersebut.
Dikatakan Ron, orang-orang tersebut datang ke toko buahnya dengan membawa kuitansi kosong yang bertuliskan biaya keamanan.
Awalnya, mereka mengatakan bahwa biaya keamanan itu bisa diberikan secara sukarela.
"Awalnya dari (kelompok diduga ormas), dia bawa kuitansi kosong dengan keterangan biaya keamanan. Dia juga pertama ngomong sukarela," kata Ron saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
Setelah itu, Ron pun memberikan uang Rp0 ribu sebagai biaya keamanan seperti diminta oleh kelompok tersebut.
Namun mereka ternyata tidak terima hanya diberi uang keamanan Rp10 ribu.
"Singkat cerita, kami kasih Rp 10.000, dia enggak terima, orang tongkrongan pedagang kecil aja kasih Rp20.000 ke atas," imbuh dia menirukan ucapan pelaku.
Ron menyampaikan, saat itu kelompok tersebut mengatakan bahwa uang keamanan ini bakal disetor kepada Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP di wilayah setempat.
Namun Ron tetap menyanggahnya dengan menjawab bahwa juga sudah membayarkan uang keamanan kepada RT di wilayah tersebut.
"Terus saya jawab, kita juga kan udah ada keamanan Pak RT, sudah kita bayar terus, terus sewa lapak juga dengan pajak kami udah plus semuanya, orang ini masih enggak terima," jelas Ron.
Baca juga: PNS Pemkab Ngamuk Ikan Koi Kesayangannya Rp1,5 Juta Diserok Tetangga Lalu Digoreng, Tolak Damai
Meski sudah mendengarkan penjelasan Ron, kelompok tersebut tetap tidak terima diberi uang Rp10 ribu hingga mereka terlibat cekcok.
Saat cekcok terjadi, Ron meminta kepada pelaku untuk mengkonfirmasinya langsung kepada RT atau RW setempat.