Namun Ron malah dipalak uang bensin dan rokok untuk jalan ke rumah Ketua RT.
Karena hal itu, cekcok semakin menjadi dan tak dapat dihindari lagi.
Hingga akhirnya, sekelompok ormas pergi meninggalkan toko buah milik Ron dalam kondisi marah.
Lalu, 15 menit kemudian, mereka kembali lagi dengan mambawa rombongan dan toko buah Ron langsung dilempari batu.
"Enggak lama kemudian, sekitar 15 menit, dia orang datang rombongan ke sini, langsung pertama masuk dia lempar pakai batu dari luar ke sini," ungkap Ron.
"Saya bilang sama adik-adik, tahan aja di dalam. Kemudian terjadilah kerusuhan yang ada di video yang viral saat ini," imbuhnya.
Ron juga berujar, salah satu orang dalam kelompok tersebut ada yang membawa senjata tajam (sajam).
Beruntungnya, aksi tersebut berhasil dilerai oleh pihak kepolisian yang tengah berpatroli.
Ron menyebut, aksi pungutan ini baru pertama kali ditemukannya lagi sejak satu tahun lalu.
Namun, ia sudah tidak lagi ditagih lantaran sudah melakukan izin usaha, bayar keamanan per bulan, dan membayar biaya sewa tempat kepada pihak terkait di wilayah tersebut.
"Memang setahun lalu ada cekcok juga, ya istilahnya minta iuran wajin per bulan."
"Tapi kan kami udah lapor, udah nyewa usaha ini, udah ada pemberitahuan," kata Ron.
Dalam kasus ini, 10 anggota ormas tersebut diamankan polisi.
Diduga, mereka sudah melakukan penggerudukan di toko buah yang terletak di Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar), Selasa (3/9/2024).
Kapolres Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi mengatakan, atas kejadian tersebut, sebanyak 10 orang ditangkap.