Berita Surabaya

Nasib Pelajar SMA Swasta di Surabaya Jadi Korban Pengeroyokan Teman Sebaya, Trauma Sekolah

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yulianah Hutabarat menunjukkan foto anaknya dan bukti lapor ke polisi

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kasus pengeroyokan ALF, 17, siswa kelas XI SMA swasta di Siwalankerto, berbuntut panjang.

Yulianah Hutabarat, ibunda ALF menginginkan para pelaku diberi sanksi berat. 

Sebab, ia meyakini tindakan para pelaku sudah masuk unsur pengeroyokan berencana.

"Saya telfon pihak sekolah kalau memang bersalah atas kesalahan berat ya maka dikeluarkan," ujarnya.

Jawaban itu bagi Yulianah cukup melegakan.

Baca juga: 2 Pelaku Pengeroyokan Pemuda di Gresik Diamankan, Motif Tak Terima dengan Atribut Silat

Sebab, setelah ALF takut masuk sekolah lagi setelah dikeroyok.

"Anak saya tidak mau disekolahkan di situ lagi. Meminta dipindahkan sekolah karena ketakutan dan trauma," kata Yulianah. 

Sementara itu, Kapolsek Wonocolo Kompol M. Sholeh mengatakan, pengeroyokan itu tidak berkaitan dengan kelompok silat manapun.

Para pelaku maupun korban tidak tercatat sebagai anggota kelompok silat. 

Baca juga: Polisi Tangkap 8 Tersangka Pengeroyokan di Kediri, Terkuak Penyerangan Dipicu Perseteruan di Medsos

"Murni kenakalan remaja karena saling bercanda antara sesama siswa satu kelas," ujar Soleh.

Kini pihaknya terus mengusut kasus perundungan tersebut.

Para pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. 

Baca juga: Selama Juli 2024, Polisi Kediri Kota Beber 8 Kasus Kriminal, Ada Kasus Pengeroyokan hingga Curanmor

"Pada intinya kami penyidikan tetap jalan terus. Sudah kami tetapkan tersangka. Rencananya, akan kami titipkan Bapas (Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya)," tandas Soleh. 

Berita Terkini